Diare adalah buang air besar encer lebih dari tiga kali sehari dengan/tanpa darah dan/atau lendir dalam tinja. Adapun diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak dan berlangsung kurang dari tujuh hari pada anak yang sebelumnya sehat.Diare akut merupakan gangguan kesehatan yang cukup sering diderita oleh anak-anak selain infeksi saluran pernafasan atas. Manifestasi dari gangguan ini bervariasi dari gejala ringan yang cukup mudah ditangani di rumah sampai gangguan berat yang mengancam jiwa dan memerlukan penanganan serius oleh petugas kesehatan. Untuk itu orang tua perlu memiliki pengetahuan tentang diare terutama mengenali gejala-gejalanya dan tanda-tanda yang bisa diamati, serta prinsip penanganannya. Dengan adanya pengetahuan tersebut, orang tua bisa melakukan tindakan yang tepat di rumah untuk mengatasi diare yang ringan atau segera membawa anak ke petugas kesehatan untuk mendapatkan pertolongan segera untuk diare yang berat.
Penyebab
Penyebab diare pada anak sangat beragam, secara umum dibagi menjadi:
1. Infeksi: virus, bakteri, parasit, cacing perut.
2. Gangguan penyerapan makanan: karbohidrat (intoleransi laktosa), lemak, protein.
3. Makanan: makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan.
4. Imunodefisiensi.
5. Gangguan psikologis: rasa takut dan cemas.
Manifestasi klinis
Pada tahap awal gejala anak akan menjadi cengeng, gelisah, suhu badan mungkin meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare. Tinja makin cair, mungkin mengandung darah dan/atau lendir, warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena tercampur dengan empedu. Anus dan sekitarnya menjadi lecet karena tinja menjadi asam. Gejala muntah dapat terjadi sebelum dan /atau sesudah diare. Bila telah banyak kehilangan air dan elektrolit terjadilah gejala dehidrasi, berat badan turun, ketegangan dan kekenyalan kulit berkurang, selaput lendir mulut dan bibir kering, pada bayi ubun-ubun besar cekung.Prinsip penanganan diare akut pada anak:Pada diare akut secara umum akan terjadi kekurangan air (dehidrasi), gangguan keseimbangan asam-basa (gangguan elektrolit), hipoglikemia, gangguan gizi, dan gangguan sirkulasi. Oleh sebab itu pada diare akut penanganan terutama ditujukan untuk mangatasi gangguan-gangguan tersebut.
1. Diare cair membutuhkan penggantian cairan dan elektrolit tanpa melihat penyebabnya. Tujuannya adalah untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang sampai diarenya berhenti.
2. Makanan harus diteruskan bahkan ditingkatkan selama diare untuk menghindari efek buruk pada status gizi.
3. Antibiotik dan antiparasit tidak boleh digunakan secara rutin, tidak ada manfaatnya untuk kebanyakan kasus, termasuk diare berat dan diare dengan panas, kecuali pada disentri, kolera, dengan dehidrasi berat, diare persisten (harus dengan rekomendasi dari dokter).
4. Obat-obatan antidiare, antimuntah dan absorben tidak boleh diberikan pada anak dibawah umur 5 tahun karena ternyata tidak satupun dari obat-obatan ini yang mempunyai efek yang nyata untuk diare akut, beberapa malah memberikan efek yang membahayakan.
Untuk menilai derajat dehidrasi pada anak, bisa digunakan panduan sebagai berikut:Diare tanpa dehidrasi
* Anak sadar , keadaan umumnya baik.
* Anak minum biasa dan tidak kelihatan haus
* Kalau kulit di bagian perut dicubit, akan kembali kebentuk semula dengan cepat.
* Mata kelihatan normal
* Air mata ada
* Mulut dan lidah basah
Diare dengan dehidrasi ringan atau sedang
* Anak kelihatan gelisah atau rewel
* Anak kelihatan sangat haus dan ingin minum banyak
* Jika kulit perut dicubit, lambat kembali ke bentuk semula
* Mata kelihatan cekung
* Air mata tidak ada
* Mulut dan lidah kelihatan kering
Diare dengan dehidrasi berat
* Anak lesu, lunglai atau tidak sadar
* Malas minum atau tidak bisa minum
* Kalau perut di bagian perut dicubit akan sangat lambat kembali kebentuk semula
* Mata sangat cekung dan kering
* Air mata tidak ada
* Mulut dan lidah sangat kering.
Penanganan diare akut di rumahPada dasarnya diare yang tidak disertai dengan dehidrasi bisa ditangani sendiri di rumah dengan mudah.1. Berikan anak lebih banyak cairan daripada biasanya untuk mencegah dehidrasi.· Gunakan cairan rumah tangga yang dinjurkan seperti cairan oralit, makanan cair (sup, air tajin, minuman yogurt) atau air matang. Jika anak berusia, <6 bulan dan belum makan makanan padat lebih baik diberi oralit dan air matang daripada makanan cair.· Berikan larutan ini sebanyak anak mau· Teruskan pemberian sampai diare berhenti2.Berikan anak makan untuk mencegah kurang gizi.· Teruskan ASI atau susu yang biasa diberikan· Untuk anak <6 bulan dan belum mendapatkan makanan padat dapat diberikan susu yang dicairkan dengan yang sebanding selama dua hari· Bila anak >6 bulan atau telah mendapatkan makanan padat:· Berikan bubur atau campuran tepung lainnya, bila mungkin dicampur dengan kacang-kacangan, sayur, daging taau ikan, tambahkan I tai 2 sendok teh minyak sayur tiap porsi.· Berikan buah segar atau pisang halus untuk menambah kalium.· Berikan makanan yang segar, masak dan haluskan atu tumbuk dengan baik· Dorong anak untuk makan, berikan makan sedikitnya 6 kali sehari· Berikan makan yang sama setelah diare berhenti dan berikan makanan tambahan setiap hari selama 2 minggu.Namun anak harus segera dibawa ke petugas kesehatan bila anak tidak membaik dalam tiga hari atau mengalami hal-hal sebagai berikut:
* Buang air besar cair sangat sering
* Muntah berulang-ulang.
* Sangat haus sekali
* Makan atau minum sedikit
* Demam
* Tinja berdarah
Beberapa prinsip pemberian oralitJumlah cairan oralit yang diberikan tiap kali anak buang air besar<12 bulan 50-100 ml (1/4-1/2 gelas)1-4 tahun 100-200 ml (1/2-1 gelas)>5 tahun 200-300 ml (1-1,5 gelas)Dewasa 300-400 ml (1,5-2 gelas)Cara pemberian oralit:
* Berikan sesendok teh tiap 1-2 menit untuk anak dibawah umur 2 tahun.
* Berikan beberapa teguk dari gelas untuk anak yang lebih tua
* Bila anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian berikan cairan lebih sedikit.
* Bila diare berlanjut setelah dua hari, berikan cairan lain (susu, sup, air tajin dan lain-lain), atau lanjutkan pemberian oralit.
Satu bungkus oralit = satu gelas air berukuran 200 ml tidak boleh lebih/kurang.Diare dengan dehidrasi secara umum memerlukan pengawasan dan atau penanganan lebih lanjut oleh petugas kesehatan. Sedangkan diare dengan dehidrasi berat memerlukan penggantian cairan segera lewat cairan intravena (infus) karena berpotensi mengancam jiwa anak. (Dr. Wenni)
http://jilbab.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar