Umumnya perempuan membayangkan acara bercinta yang romantis bersama orang yang dicintainya di kamar tidur, sayangnya tak selalu bayangan-bayangan indah itu terwujud karena ada beberapa kondisi yang terjadi. Kira-kira kondisi seperti apa ya yang dapat merusak suasana kamar tidur? Inilah dia..
1. Bau mulut.
Umumnya kaum wanita mengaku tidak mau membalas ciuman pasangan bila tercium aroma dari mulut yang sangat tidak sedap dan terlalu menusuk hidung.
Pasti, kejadian ini pernah dialami oleh sebagian besar wanita. Untuk itu, solusinya adalah dengan selalu menyediakan permen rasa mint di sebelah tempat tidur. Jadi, ketika ia mulai melancarkan rayuan dan Anda tidak mau kehilangan gairah karena bau mulutnya itu, maka berpura-puralah seolah-olah Anda tidak percaya diri dan memerlukan permen itu. Jika ia melihat Anda memakan permen, diharapkan ia akan mengerti maksud Anda dan ikut makan permen. Dan sadarkan dengan cara yang halus bila bau mulutnya sudah tidak tertahankan lagi, misalnya dengan mengatakan “Sering juga sih, saya mencium bau bawang putih di nafas kamu setiap habis makan. Saya juga begitu mungkin, ya?” kata-kata seperti ini seharusnya bisa cukup membuatnya mengerti.
2. Ketika Mr. P lemas tak berdaya.
Ini dialami oleh sebagian besar wanita. Mereka mengeluh karena kebanyakan Mr. P gagal bertahan lama. Wanita menduga, apakah masalah ini akibat dari kurangnya stimulasi pada pasangan, gawang yang kekecilan, atau adanya masalah medis.
Perlu Anda ketahui terlebih dahulu bahwa masalah situasional laki-laki muda yang proses ereksinya terganggu bahwa selain itu, stres, kebanyakan minum alkohol, dan obat-obatan juga merupakan salah satu faktor penyebab laki-laki menjadi tidak “perkasa”.
Akan tetapi, jangan Anda lalu menyalahkan diri Anda sendiri bila kasus seperti ini terjadi. Labih baik Anda mencari jalan lain, seperti berkata, “Besok kita lakukan cara lain agar lebih seru,” pada pasangan Anda sambil meremas bagian tubuh sensitifnya dengan mesra. Hal itu untuk menunjukkan bahwa selera bercinta Anda tidak tergoyahkan oleh ereksinya yang putus di tengah jalan.
3. Ketika pasangan mereka menstimulasi bagian sensitif dengan kasar.
Wanita seringkali tidak tahu bagaimana caranya mengatakan apa yang sebenarnya mereka inginkan, pada saat pasangan mereka acapkali membuat daerah sensitif terasa sakit saat distimulasi dengan keras.
Setiap wanita, satu sama lain berbeda, jadi tak satu laki-laki pun yang mengetahui dengan pasti apa sebenarnya yang diinginkan pasangannya bila tidak diberitahu. Nah, cara terbaik untuk menunjukkannya adalah dengan memberikan umpan balik secara verbal padanya. Yah, tentu sambil mengatakan seperti, “Ya di situ, agak sedikit keatas lagi”, atau memberitahunya bagian mana yang Anda inginkan untuk distimulasi. Atau untuk lebih jelasnya lagi, yaitu dengan meletakkan tangan Anda di tangan ataupun di tubuhnya sambil memindahkan ke bagian yang Anda sukai. Untuk laki-laki, hal itu akan menolong Anda untuk sedikit meninggalkan egoisme laki-laki Anda. Pasti hasilnya akan terasa enak, sementara kekasih Anda berpikir semua itu adalah idenya.
4. Miss V tiba-tiba jadi kering.
Kebanyakan wanita seringkali merasakan kenyerian pada organ seksnya ketika bercinta dengan pasangannya. Kejadian ini boleh dikatakan cukup sering terjadi kala Anda merasakan sudah cukup bergairah namun Miss V tak cukup basah untuk memuluskan jalan masuk bagi Mr. P, dan Anda sering menjadi kesal bila hal ini mengganggu kenikmatan bercinta. Anda harus cepat tanggap mengenai masalah yang satu ini. Perlu Anda ketahui bahwa penyebab kurangnya cairan lubrikasi di antaranya adalah stres, obat-obatan dan penggunaan alat kontrasepsi. Bila hal ini terjadi, maka Anda sebaiknya memperpanjang foreplay sambil melihat apakah Anda sudah siap untuk memulainya kembali. Jangan sampai Anda terinfeksi. Cara lain adalah menggunakan cairan pelumas dari bahan dasar air, atau tunda dulu penetrasi.
Kegiatan seks tidak akan berlangsung sama tiap kali dilakukan, masih banyak cara yang bisa dicoba. Karenanya, gunakan setiap kesempatan untuk bereksperimen dengan teknik baru. Pasti Anda akan lebih menikmatinya.
5. Terlalu terburu-buru.
Biasanya pria bila bercinta selalu melakukannya dengan menggebu-gebu dan memuaskan pasangannya. Tapi bila pria sudah mencapai orgasme, akan langsung berhenti lemas. Sementara itu sang wanita belum berkeringat sedikitpun, tapi tidak bisa berbuat dan berkata apa-apa padanya.
Untuk itu, anggap saja gairah cepatnya itu sebagai sanjungan kilat bagi Anda. Perlu diketahui bahwa ejakulasi prematur terjadi pada situasi-situasi tertentu dan biasanya terjadi pada orang yang baru pertama kali melakukan hubungan seksual.
Oleh karena itu, cara baik untuk menghadapinya adalah mengatakan pada pasangan bahwa Anda sudah cukup terangsang dan minta ia supaya terus melakukan/menyentuh Anda. Yang pasti, jangan membuatnya merasa bersalah, dan jangan pula Anda menjadi kesal karena gairah tidak kesampaian. Mintalah pasangan Anda menstimulasi dengan cara manual, dengan tangan ataupun mulutnya sampai Anda mencapai klimaks. Dengan begitu, ia akan merasa sudah menjalankan tugasnya dengan baik.
6. Berpura-pura mencapai klimaks.
Banyak orang yang masih sukar mencapai klimaks, sementara pasangannya sudah melakukan stimulasi sebaik mungkin pada daerah sensitifnya. Parahnya lagi, mereka seringkali tidak memberitahukan pasangannya dan pura-pura orgasme.
Tindakan seperti itu sangat salah. Anda tidak perlu pura-pura orgasme bila tidak benar-benar merasakannya. Bagi sebagian orang, terutama wanita, orgasme dirasakan tidak begitu penting lagi bila keduanya menikmati saat-saat peraduan mereka. Terutama sekali, ketika Anda tidak ingin masalah itu mengganggu saat bercinta. Atau takut pasangan Anda tersinggung.
Anda tidak perlu malu dan takut untuk mengatakan kepadanya. Dan bila minta dia melakukan cara lain seperti oral seks untuk membuat Anda orgasme. Katakanlah, “Saya ingin dicium di sebelah sini agak lama,” padanya. Tapi, jika cara ini tetap tidak membantu, maka bisikkan di telinganya bahwa Anda ingin melihatnya mencapai puncak. Buat aktivitas seks senikmat mungkin dengan melakukan penekanan-penekanan sesudahnya. Kegiatan itu semata-mata bukan untuk tujuan orgasmenya, tapi agar Anda jadi bisa lebih menikmati saat melakukannya dengan natural. Dan tanpa ada kewajiban mengantar Anda mencapai puncak.
sumber: astaga.com
Sabtu, 22 Agustus 2009
6 kondisi perusak kehangatan di ranjang
Share
Berbagilah kebaikan dengan mensharing artikel ini melalui FB anda.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar