Selasa, 25 Agustus 2009

Memilih botol susu yang aman

Share Berbagilah kebaikan dengan mensharing artikel ini melalui FB anda.

Para ibu harus sangat hati-hati dalam memilih botol susu untuk anaknya, karena ada beberapa botol susu bayi mengandung zat kimia yang sangat berbahaya dan bisa menimbulkan masalah kesehatan nantinya.

Pada tahun 2008 peneliti Amerika dan Kanada menemukan botol susu bayi yang berbahaya karena mengandung plastik polikarbonat yang menghasilkan produk samping saat dipanaskan berupa bisphenol-A (BPA) yang sangat berbahaya.

"Zat kimia tersebut bisa berbahaya pada sistem reproduksi, saraf dan sistem daya tahan tubuh pada proses perkembangan anak, seperti menyebabkan kanker. Selain itu berhubungan dengan kesehatan pertumbuhan dan fungsi organ-organ tubuh," bunyi peneliti tersebut seperti dikutip dari thedailygreen, Rabu (26/8/2009).

Berikut adalah beberapa tips yang bisa digunakan dalam memilih botol susu bayi yang aman dan tepat:

1. Pilihlah ujung botol susu yang pas ukurannya dengan mulut bayi dan tahap

perkembangannya. Untuk bayi yang baru lahir tidak perlu menggunakan ujung botol yang orthodontis sampai dengan bayi tersebut memiliki gigi.
2. Bacalah dan ikuti petunjuk range usia yang tercantum dalam botol, jangan memberikan bayi botol susu yang tidak sesuai dengan usianya.
3. Botol plastik memerlukan perawatan dalam mencuci dan menjaga kebersihannya, sterilkan selalu botol sebelum digunakan bisa dengan menggunakan alat steril khusus atau mengocoknya dengan air panas untuk membunuh bakteri.
4. Orang tua harus lebih jeli dalam membaca label dan memastikan bahwa produk tersebut tidak mengandung bahan kimia berbahaya, atau cari botol yang ada tanda 'recycle' sehingga bisa digunakan kembali, atau pilih yang botol dengan tanda 'food grade'.

Seringlah bertukar pendapat dengan ibu yang lain mengenai pengalamannya dalam menggunakan botol susu pada bayi. Untuk bayi yang sudah agak besar pilihlah ujung botol dengan lubang yang lebih besar dibandingkan dengan yang sebelumnya.

Setelah bayi meminum susu sebaiknya didirikan di bahu sang ibu sampai bayi tersebut bersendawa sehingga susu yang sudah diminum tidak keluar lagi. Kemudian meminumkan bayi dengan air putih untuk membilas rasa manis yang masih tersisa di tenggorokan sehingga bayi tidak akan batuk.

Selain memilih botol yang tepat sebaiknya para ibu juga membaca kode berupa huruf atau simbol di bawah kode botol seperti simbol segitiga yang menentukan jenis bahan plastiknya. Berikut beberapa kode yang dikutip dari Reuters.

1. PS atau Polystyrene
Bahan ini biasa dipakai untuk tempat minuman sekali pakai atau kotak makan styrofoam. Bahan styrene berbahaya untuk otak dan sistem saraf. Beberapa negara sudah melarang pemakaian bahan ini.

2. PVC atau Polyvinyl Chloride
Bahan plastik ini sangat sulit didaur ulang dan biasanya digunakan juga untuk botol dan pembungkus plastik (cling wrap). PVC berbahaya untuk ginjal dan hati.

3. PET/PET atau Polyethylene Terephthalate Bahan ini dipakai untuk botol plastik transparan seperti kemasan untuk air mieneral. Botol ini aman digunakan untuk sekali pakai dan jangan memasukkan air panas atau hangat.

4. LDPE atau Low Density Polyethylene
Bahan ini dapat didaur ulang dan cocok untuk tempat makanan atau botol yang lentur. Bahan ini baik untuk tempat makanan.

5. HDPE atau High Density Polyethylene
Bahan ini biasa dipakai untuk botol susu berwarna putih susu. Seperti PET bahan ini hanya direkomendasikan untuk pemakaian sekali.

6. PP atau Polypropylene Bahan ini adalah paling aman jika Anda membeli barang berbahan plastik seperti untuk botol bayi atau tempat makanan.

7. Others
Jika simbolnya tertulis others itu artinya bahan plastiknya bisa berasal dari Acrylonitrile Butadiene Styrene Acrylic, Polycarbonate, Polylactic Acid, Nylon atau Fiberglass. Sebaiknya hindari yang tertulis Polycarbonate karena mengandung BPA.

DETIK.COM

.::Artikel Menarik Lainnya::.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar