Rabu, 25 Juli 2012

Makanan yang baik untuk sahur




Dalam menghadapi bulan ramadhan ini, umat Islam tak bisa dipisahkan dari kegiatan makan sahur. Sahur berfungsi mempersiapkan energi bagi tubuh agar kuat dalam menjalani aktifitas saat berpuasa.

Agar tubuh terpenuhi kebutuhannya, pakar gizi menganjurkan untuk memperbanyak makanan berserat dan tinggi protein saat makan sahur, agar stamina lebih prima dan rasa lapar tak begitu mengganggu.

Berikut adalah jenis hidangan sahur yang bisa membuat rasa kenyang lebih lama bertahan di perut;

Sayur-sayuran dan buah-buahan. Serat dalam sayuran dan buah tergolong jenis karbohidrat kompleks yang sulit dicerna, tapi dibutuhkan oleh tubuh untuk sistem metabolisme. Itu yang membuat perut kenyang lebih lama. Selain itu, berbagai jenis vitamin dan mineral dalam sayuran akan membuat tubuh lebih segar walau dalam keadaan puasa.

Daging tanpa lemak. Serat dan kandungan protein yang tinggi dalam daging tanpa lemak dapat membuat lambung lebih butuh waktu lama saat mencerna. Hasilnya, perut akan terasa kenyang hingga tengah hari.

Ikan. Ikan yang diolah tanpa menggorengnya, akan sangat baik bagi sumber protein tubuh. Omega 3 pada ikan baik untuk otak dan meningkatkan daya pikir, tanpa membuat perut cepat lapar.

Susu kedelai dan kacang hijau. Kedua jenis minuman ini kaya protein dan serat. Baik untuk membuat perut terasa kenyang lebih lama, juga dibutuhkan oleh tubuh untuk energi saat beraktifitas.


http://sidomi.com
baca selanjutnya »»

Senin, 16 Juli 2012

Investasi Apa yang Cocok untuk Saya? Deposito, Emas atau Saham?





Hestianingsih - wolipop

Jakarta - Saat ini semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya berinvestasi baik untuk digunakan dalam waktu dekat atau menjamin kelayakan hidup di masa depan. Namun sebagai pemula, Anda tidak bisa sembarang memilih investasi.

Salah memilih produk investasi, bukan keuntungan yang Anda dapatkan tapi kerugian, bahkan uang bisa habis tak berbekas. Untuk itu, penting untuk mengetahui hal-hal apa yang harus diperhatikan saat akan berinvestasi. Pakar keuangan Aidil Akbar Madjid berbagi tipsnya untuk Anda.

"Yang harus diingat, setiap kali mendengar kata investasi selalu pikirkan jangka panjang. Kalau mau dipakai hanya untuk 3-6 bulan sebaiknya jangan investasi, masukkan saja ke tabungan," ujar Aidil dalam diskusi 'Smart Investing, Everyone Can' bersama Mandiri Sekuritas dan Bursa Efek Indonesia, Kamis (12/07/2012) di The Only One Club, FX Center, Sudirman, Jakarta.

Mengapa harus jangka panjang? Karena apapun bentuk investasinya, ketika nilainya tiba-tiba anjlok Anda tidak dapat menggunakan uang yang sudah ditanam sama sekali. Tak hanya itu, Anda pun perlu tahu, dana yang akan diinvestasikan akan dipergunakan untuk keperluan apa dan kapan. Pertimbangan itu akan menentukan jenis investasi yang sebaiknya dipilih.

Aidil menjelaskan, dana investasi harus dibedakan ke dalam tiga bagian. Apa sajakah itu?

1. Investasi Jangka Pendek
Merupakan investasi di bawah satu tahun, dan umumnya untuk digunakan dalam waktu dekat. Anda bisa memilih produk-produk perbankan seperti tabungan, deposito, dan yang sedang marak dilirik dalam tiga tahun terakhir ini adalah logam mulia atau emas.

"Untuk investasi jangka pendek yang diperlukan adalah produk-produk keuangan yang relatif stabil, aman dan kalau bisa tidak ada risikonya. Kita cari produk yang naik turunnya tidak terlalu drastis. Misalnya Anda ingin siapkan dana untuk menikah dalam setahun ke depan. Jangan masukkan dalam produk jangka panjang karena ketika sahamnya jeblok, malah tidak bisa nikah," jelas Aidil.

2. Investasi Jangka Menengah
Investasi antara satu sampai lima tahun, termasuk dalam jangka menengah. Anda bisa menggunakan pilihan obligasi, bisa obligasi pemerintah maupun obligasi swasta. Logam mulia juga bisa jadi pilihan produk untuk investasi jangka menengah.

"Misalnya Anda mau menggunakan dana untuk menikah sekitar dua sampai tiga tahun lagi, atau mau DP rumah empat tahun lagi, itu berarti jangka menengah," jelasnya.

3. Investasi Jangka Panjang
Dana yang akan digunakan dalam waktu lebih dari lima tahun ke depan, masuk dalam investasi jangka panjang. Di sini Anda bisa masuk ke pasa modal, saham atau properti yang tujuannya bisa digunakan untuk jangka panjang. Aidil menekankan, jangan sampai Anda salah memilih produk.

"Produk banyak sekali yang bisa kita pakai, jangan sampai tujuannya jangka panjang tapi pakai produk jangka pendek. Itu sama saja Anda mau ke Amerika tapi naik bajaj," terang pria yang berprofesi sebagai financial planner sejak 1994 ini.

(hst/hst)
http://wolipop.detik.com

baca selanjutnya »»