Jarak adalah panjangan terpendek antara dua buah titik di lapangan pada bidang yang horisontal. Pengukuran jarak langsung dibagi menjadi dua tahapan, yaitu :
1. Pelurusan antara dua titik yang akan diukur.
2. Pelaksanaan pengukuran jarak
Alat-alat yang dipergunakan dalan pengukuran jarak langsung :
1. Peralatan utama
a. Pita ukur, terbuat dari baja, fiberglass, plastik, kain dan atau campuran.
b. Rantai ukur, mata rantainya terbuat dari kawat baja / kawat besi dengan tebal 3-4 mm sedangkan panjangnya bervariasi antara 10 m, 20 m, 25 m dan 30 m.
c. Pegas ukur, terbuat dari pelat baja.
2. Peralatan Bantu
a. Jalon / anjir, berbentuk tongkat kayu / besi dengan panjang antara 1,5 – 3 m. Tiap 50 cm diberi warna merah dan putih secara bergantian sedangkan di ujungnya dibuat runcing.
b. Pen ukur, terbuat dari besi yang digunakan untuk menandai suatu titik.
c. Unting-unting, gunanya untuk membuat titik tegak lurus dengan alat ukur yang digunakan.
Agar diperoleh data yang lebih akurat / teliti maka lebih baik apabila pengukuran dilakukan 2 kali yaitu pergi-pulang, hasilnya nanti dirata-ratakan.
Adapun perhitungan – perhitungan yang dilakukan adalah :
Beberapa hal yang harus diperhatikan di dalam pengukuran jarak langsung :
* Penancapan jalon harus vertikal.
* Pembentangan pita ukur harus horizontal.
* Untuk medan yang relatif datar diupayakan sedekat mungkin dengan bidang yang diukur, sehingga gangguan maupun berat pita ukur tidak terlalu mempengaruhi.
* Memperhatikan gangguan-gangguan alamiah seperti suhu tinggi, angin atau kelembaban.
* Kemampuan masing-masing praktikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar