Kamis, 27 Agustus 2009

Pengukuran jarak langsung

Share Berbagilah kebaikan dengan mensharing artikel ini melalui FB anda.

Jarak adalah panjangan terpendek antara dua buah titik di lapangan pada bidang yang horisontal. Pengukuran jarak langsung dibagi menjadi dua tahapan, yaitu :
1. Pelurusan antara dua titik yang akan diukur.
2. Pelaksanaan pengukuran jarak
Alat-alat yang dipergunakan dalan pengukuran jarak langsung :
1. Peralatan utama
a. Pita ukur, terbuat dari baja, fiberglass, plastik, kain dan atau campuran.
b. Rantai ukur, mata rantainya terbuat dari kawat baja / kawat besi dengan tebal 3-4 mm sedangkan panjangnya bervariasi antara 10 m, 20 m, 25 m dan 30 m.
c. Pegas ukur, terbuat dari pelat baja.

2. Peralatan Bantu
a. Jalon / anjir, berbentuk tongkat kayu / besi dengan panjang antara 1,5 – 3 m. Tiap 50 cm diberi warna merah dan putih secara bergantian sedangkan di ujungnya dibuat runcing.
b. Pen ukur, terbuat dari besi yang digunakan untuk menandai suatu titik.
c. Unting-unting, gunanya untuk membuat titik tegak lurus dengan alat ukur yang digunakan.

Agar diperoleh data yang lebih akurat / teliti maka lebih baik apabila pengukuran dilakukan 2 kali yaitu pergi-pulang, hasilnya nanti dirata-ratakan.



Adapun perhitungan – perhitungan yang dilakukan adalah :






Beberapa hal yang harus diperhatikan di dalam pengukuran jarak langsung :
* Penancapan jalon harus vertikal.
* Pembentangan pita ukur harus horizontal.
* Untuk medan yang relatif datar diupayakan sedekat mungkin dengan bidang yang diukur, sehingga gangguan maupun berat pita ukur tidak terlalu mempengaruhi.
* Memperhatikan gangguan-gangguan alamiah seperti suhu tinggi, angin atau kelembaban.
* Kemampuan masing-masing praktikan.



.::Artikel Menarik Lainnya::.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar