Sumber: Berita Iptek Topik
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengajukan hak paten ke Ditjen HaKI-Depkeh HAM atas sistem pengolahan limbah cair industri temuan terbaru dengan teknologi oksidasi ozon dan ultraviolet.
Anto T. Sugiarto, peneliti dari Puslit Kalibrasi Instrumentasi Metrologi (KIM)-LIPI, mengatakan teknik pengolahan limbah cair industri dengan teknologi oksidasi ini diyakini lebih efisien dan efektif dibanding teknologi biologi dan kimia. “Teknologi ini merupakan hasil terobosan baru yang dikembangkan LIPI saat ini. Dan merupkan teknologi terbaru termasuk yang dikembangkan di dunia,” ujar Anto T. Sugiarto di sela-sela acara Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Kalibrasi, Instrumentasi dan Metrologi (PPI-KIM) 2004 di Puspitek-Serpong-Tangerang, kemarin.
PPI-KIM 2004 yang diselenggarakan bersama 2nd Internatinal Symposium on Metrology &Phisics Application, and Energy Measurement (ISMPAEM 2004) tersebut dibuka oleh Menristek Hatta Rajasa dan dihadiri pemakalah dari Jepang, Cina, Singapura, Malaysia, Itali dan Inggris.
Anto mengatakan sebenarnya teknologi pengolahan limbah cair sistem Ozon ini generatornya sudah dipatenkan di
Sistem pengolah limbah sistem oksidasi ini merupakan kombinasi antra Ozon dan Ultarviolet. Ozon sendiri diketahui merupakan spesies dari oksigen yang memiliki oksidasi potensial 2,07 V atau lebih tinggi dibanding Chlorine yang memiliki oksidasi potensial 1,36V.
Kombinasinya dengan Ultraviolet dapat menghasilkan spesies aktif hydroxyl radical yang memiliki kemampuan oksidasi lebih tinggi dari Ozon, yaitu 2,80V sehingga mampu mengoksidasi hampir semua bahan organik yang umumnya terkandung di limbah cair.
Menurut dia, teknologi ini cocok untuk industri yang menghasilkan limbah cair, a.l seperti rumah sakit, pabrik cat hingga industri penyamakan kulit. “Cairan hasil pengolahan limbah akan berupa air dan CO2.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar