Tampilkan postingan dengan label Ibu dan balita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ibu dan balita. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 26 Maret 2011

Anak Batuk Pilek Jangan Diberi Antibiotik

Vera Farah Bararah

Batuk dan pilek adalah penyakit
yang paling umum dialami anak kecil. Jika diberi antibiotik justru bisa memperparah kondisinya dan anak jadi lebih sering batuk pilek.

"Balita yang dikasih antibiotik justru akan makin sering batuk pilek," ujar Prof Iwan Dwiprahasto selaku Guru Besar Farmakologi Universitas Gajah Mada dalam acara workshop jurnalis kesehatan di FISIP UI, Depok, Sabtu (26/3/2011).

Prof Iwan menuturkan pada umumnya anak-anak mengalami batuk pilek sebanyak 4-5 kali dalam setahun. Tapi jika anak diberi antibiotik maka bisa saja dalam setahun anak menjadi 10 kali batuk pilek. Jika diberi antibiotik secara terus menerus suatu saat bisa saja anak sakit setiap minggunya.

"Setiap orang diresepkan antibiotik, padahal batuk pilek tidak memerlukan
antibiotik," ujar Prof Iwan yang menangani bagian Farmakologi dan Terapi/Clinical Epidemiology and Biostatistics Unit FK-UGM/ RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.

Sebuah studi mendapatkan partisipan yang diberikan antibiotik dan partisipan yang diberi plasebo (obat kosong) menunjukkan waktu kesembuhan yang sama. Beberapa studi lain juga menunjukkan penggunaan antibiotik pada penyakit atau kondisi yang sebenarnya tidak perlu.

"Obat antibiotik juga tidak boleh dicampur di dalam obat puyer dan harus terpisah," ujarnya.

Hal-hal lain yang menjadi masalah dalam obat puyer adalah kebersihan (apakah menggunakan masker dan sarung tangan saat meracik), dosis yang umumnya tidak sama tiap bungkus, homogenitas, higroskopis, penyerapan obat yang berbeda di dalam lambung, keterampilan, interaksi antar obat.

Prof Iwan menuturkan interaksi antar obat bisa berupa saling menguatkan, kadar obat lain ditekan, pengobatan menjadi tidak efektif, pengobatan menjadi beracun hingga kegagalan pengobatan.

"Dalam hal ini bukan karena obat itu yang membunuh pasien, tapi caranya yang salah," ungkap Prof Iwan.

Untuk itu bagi para orangtua sebaiknya lebih cermat dalam memberikan obat pada sang buah hati, dan jika si kecil mengalami batuk pilek sebaiknya tidak perlu diberikan antibiotik.


(ver/ir)
detikhealth
baca selanjutnya »»

Kamis, 10 Februari 2011

Kenapa pilih Cloth Diaper, Bagaimana cara kerjanya, dan Apa bedanya dengan popok sekali pakai?



6 Alasan Anda Harus Beralih ke Popok Kain

Kesadaran akan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan membuat banyak orangtua kembali memberikan popok kain untuk bayi mereka. Popok kain memang tidak sepraktis popok sekali buang, namun menyimpan banyak manfaat yang lebih besar. Kulit dan pori-pori bayi sangat rapuh, karena kulit menyerap apa saja yang menempel di sana. Anda tahu kan, mengapa bayi sering mengalami iritasi ketika mengenakan popok sekali buang? Hal ini tidak akan terjadi ketika bila si kecil mengenakan popok kain.
Untuk Anda yang belum yakin mengapa harus beralih menggunakan popok kain, berikut beberapa alasan di antaranya:

Popok kain saat ini sudah jauh lebih praktis. Tidak seperti popok kain jaman kita masih bayi yang hanya berupa lembaran kain putih dengan tali, popok kain saat ini sudah disesuaikan dengan kebutuhan orangtua modern. Anda tak perlu lagi mengkhawatirkan peniti atau tali yang mengikatnya. Anda juga bisa menemukan popok kain dalam berbagai warna dan motif yang lucu.

Lebih nyaman dan sehat untuk bayi. Popok sekali buang mengandung banyak bahan kimia,

Read More baca selanjutnya »»

Selasa, 21 Desember 2010

Daftar 25 Rumah Sakit Sayang Ibu dan Anak Terbaik


Merry Wahyuningsih

Dari sekian banyak rumah sakit di Indonesia, 25 rumah sakit dinobatkan sebagai Rumah Sakit Sayang Ibu dan Anak terbaik karena berkomitmen penuh terhadap pelayanan kesehatan, khususnya terhadap ibu dan anak.

"Kami menyambut baik para pemenang Rumah Sakit Sayang Ibu Anak (RSSIB) dari seluruh Indonesia, karena mereka merupakan pelaksana program kesehatan utamanya untuk menekan angka kematian ibu, bayi dan balita," ujar Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, DrPH dalam acara Audiensi dengan 25 Pemenang Pengelola Terbaik RS Sayang Ibu dan Bayi di Gedung Kemenkes, Jakarta, Selasa (21/12/2010).

Penghargaan ini diberikan dalam rangka Peringatan Hari Ibu ke-82 yang jatuh 22 Desember 2010. Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak memberikan beberapa penghargaan, diantaranya penghargaan pada Pengelola Terbaik RSSIB tingkat provinsi.

Berikut 25 rumah sakit yang dinobatkan sebagai Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 2010 dari 26 provinsi di Indonesia:

1. RSUD Cut Nyak Dhien, Meulabo, NAD
2. RSUD Pandan Sumatera Utara
3. RS Muhammad Zein, Painan, Sumbar
4. RSUD Siak Riau
5. RSUD H Abdul Manap Jambi
6. RSUD Prabumulih Sumsel

7. RSUD M Yunus Bengkulu
8. RSUD Batu Aji Kota Batam
9. RSUD Kalianda Lampung
10. RS Saint Carolus Jakarta
11. RS Sari Asih Karawaci
12. RSUD Cianjur Jawa Barat
13. RSUD Sragen Jateng
14. RSU Dr Sardjito Yogyakarta
15. RSUD Mardi Waluyo Blitar Jatim
16. RSU Sanjiwani Gianyar
17. RSD Prof dr Johanes Kupang
18. RSU Dompu NTB
19. RSU Harapan Anak Kalbar
20. RSU dr H Soemarno S Bulungan Kaltim
21. RSU dr Murjani Sampit Kalteng
22. RSUD Anutapura Palu Sulteng
23. RSUD Pasar Wajo
24. RS Dipati Hamzah Pangkal Pinang
25. RSU Karel Sadsuittubun


RSSIB merupakan salah satu program di Kementerian Kesehatan dalam upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di rumah sakit melalui 10 langkah perlindungan ibu dan bayi secara terpadu dan paripurna.

"Ini merupakan penghargaan terhadap keseriusan dan kesungguhan rumah sakit terhadap kesehatan. Jadi rumah sakit ini betul-betul friendly pada ibu dan bayi," ujar Dr Budihardja, DTM&H,MPH, Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Kemenkes.

Dari 25 RS, ditetapkan 3 pemenang berdasarkan nilai tertinggi masing-masing provinsi, yaitu:
Pemenang I: RSUD Cianjur Jawa Barat
Pemenang II: RSUD Mardi Waluyo Blitar Jatim
Pemenang III: RSUD Anutapura Palu Sulteng.


(mer/ir)
detikhealth


baca selanjutnya »»

Senin, 18 Oktober 2010

10 Cara Membuat Balita Cerdas

Anak balita punya kemampuan luar biasa untuk menyerap kepandaian dan informasi baru dibandingkan anak yang berusia lebih tua. Penelitian menunjukkan, mengenalkan pada kegiatan membaca, bahasa, dan matematika sejak usia balita, akan membuat mereka lebih mudah menangkap pelajaran tersebut nantinya.

Berikut sejumlah cara yang bisa mendorong serta melatih mereka agar memiliki otak cerdas.

1. Mengajak bicara. Ceritakan tentang apa saja padanya. Yang jelas, anak jadi tahu, dia merupakan pusat perhatian Anda. Hal ini akan mendukungnya di dalam perkembangan pengetahuan bahasa dan pemikirannya.
2. Pilih buku anak-anak dengan huruf yang besar dan gambar yang jelas. Hal ini akan menolong anak mengerti apa yang mereka lihat dan juga pelan-pelan belajar membaca kata.

3. Beli kaset/VCD/DVD berbahasa asing. Akan lebih mudah untuk anak balita menangkap bahasa asing daripada di kemudian hari.

4. Beli software komputer untuk anak balita. Banyak software
yang melatih kemahiran menggunakan keyboard karena sebelum berusia 2,5 tahun anak cenderung sulit menggunakan mouse.

5. Beli huruf abjad yang terbuat dari plastik dan simpan di kamar mandi. Setiap kali mandi, perkenalkan huruf baru dan lakukan berulang-ulang hingga anak hafal. Dengan cara itu, pelan-pelan anak akan mulai belajar adanya hubungan antara berbicara dan menulis di dalam bahasa.

6. Selalu lakukan pengulangan. Banyak orang tua merasa frustrasi jika anaknya berulang-ulang membaca satu halaman di buku yang sama atau menonton film/VCD yang itu-itu saja. Jangan sebal dan panik! Ini merupakan suatu bagian penting di mana anak mengenal proses informasi.

7. Beli huruf-huruf dan angka-angka yang terbuat dari magnet. Hal ini memungkinkan anak bermain sambil belajar di depan lemari es. Kenalkan kata-kata yang baru setiap minggu.

8. Bacakan satu cerita setiap hari. Baca dengan intonasi dan ekspresi seperti kita sedang bermain drama.

9. Ingat, pendidikan jasmani berhubungan langsung dengan pendidikan akademis. Penelitian menunjukkan, perkembangan otak juga berhubungan erat dengan pendidikan jasmani, seperti merangkak sebelum usia 1 tahun. Jika Anda dan si balita sering melakukan aneka kegiatan olahraga bersama, ini dapat menambah perkembangan fisik serta otak anak. Entah itu berlari-lari, naik kuda, berenang, dan lainnya.

10. Beli satu set pelajaran dan pendidikan untuk anak balita. Termasuk di dalamnya buku-buku, video, kaset, dan bagaimana caranya mengajarkannya. Baca dan belajarlah berdua anak. Membeli ensiklopedia bergambar khusus

kompas

baca selanjutnya »»

Rabu, 24 Februari 2010

Tidur Siang Teratur Penting Buat Bayi

angan abaikan jadwal tidur siang si mungkil. Karena bayi yang memiliki jadwal tidur siang secara teratur menunjukkan peningkatan kemampuan otaknya untuk mendeteksi informasi baru.

Peneliti dari University of Arizona di Tucson melakukan studi yang melibatkan 48 bayi yang diamati selama 15 bulan hingga bayi terbiasa dengan kegiatan tidur siang tersebut.

Hasilnya, didapatkan bayi yang memiliki jadwal tidur siang teratur menunjukkan ketertarikan dalam mendengar ungkapan-ungkapan yang baru. Namun ketertarikan ini tidak terjadi pada bayi yang tidak memiliki jadwal tidur siang teratur.

"Sebagian besar bayi mengalami perkembangan otak saat sedang tidur sehingga bisa memasukkan informasi yang didapat dan belajar untuk menyimpannya. Jika tidur siangnya tidak cukup mereka akan kehilangan hal tersebut," ujar ketua peneliti Lynn Nadel, seperti dikutip dari HealthDay, Kamis (25/2/2010).

Nadel mengungkapkan hal terpenting lain yang harus dilakukan orangtua adalah tetap
memberikan bayi dan anak-anaknya jenis rangsangan mental terutama dalam hal berbicara atau membaca. Pembelajaran ini akan semakin baik jika bayi atau anak-anak memiliki siklus harian tidur yang cukup dan memadai.

Waktu tidur siang menjadi hal penting karena jika bayi terlambat tidur siang akan berdampak pada tidur malam harinya. Tidur dalam beberapa waktu dalam satu hari adalah jadwal yang bagus untuk bayi karena sesuai dengan jam biologisnya.

Setiap bayi memiliki waktu tidur yang berbeda-beda. Tapi secara umum ada waktu-waktu terbaik untuk bayi tidur yaitu:

1. Jika bayi memerlukan 3 kali waktu tidur yaitu saat pertengahan pagi, siang hari dan tidur sore.
2. Jika bayi memerlukan 2 kali waktu tidur yaitu saat pertengahan pagi dan siang hari.
3. Jika bayi memiliki 1 kali waktu tidur yaitu saat siang hari.


Jumlah jam tidur bayi pun berbeda-beda tergantung dari usia si bayi atau anak-anak, yaitu:

1. Usia 4 bulan membutuhkan 3 kali waktu tidur dengan jumlah keseluruhan 4-6 jam.
2. Usia 6 bulan membutuhkan 2 kali waktu tidur dengan jumlah keseluruhan 3-4 jam.
3. Usia 9 bulan memerlukan 2 kali waktu tidur dengan jumlah keseluruhan 2,5-4 jam.
4. Usia 12 bulan memerlukan 1-2 waktu tidur dengan jumlah keseluruhan 2-3 jam.
5. Usia 2 tahun memerlukan 1 kali waktu tidur dengan jumlah keseluruhan 1-2 jam.
6. Usia 3 tahun memerlukan 1 kali waktu tidur dengan jumlah keseluruhan 1-1,5 jam.

(ver/ir)
Vera Farah Bararah
baca selanjutnya »»

Selasa, 09 Februari 2010

Pijat ibu hamil

Massage sebagai media pengobatan sudah digunakan selama berabad-abad untuk memperbaiki kesehatan tubuh secara menyeluruh, mengurangi rasa stress, dan membebaskan kekakuan dan ketegangan otot. Penyelidikan dan riset modern membuktikan ilmu pengobatan dengan pijatan sebelum melahirkan bisa menjadi treatment atau cara yang sangat baik terhadap perawatan sebelum ibu melahirkan dan diberikan dengan cara yang benar.

Studi penelitian menunjukkan bahwa massage therapy yang dilaksanakan selama kehamilan dapat mengurangi kegelisahan, mengurangi gejala-gejala depresi, membebaskan nyeri otot dan nyeri sendi, dan meningkatkan kesehatan bayi baru lahir. Massage therapy menunjukan kebutuhan yang berbeda melalui bermacam-macam teknik, satu diantaranya adalah Pijat Tradisional, yang juga tersedia di House of Relax, yang bermanfaat untuk rileksasi ketegangan otot dan memperbaiki sirkulasi getah bening dan peredaran darah melalui tekanan yang lembut untuk group otot di tubuh.
Pijatan direkomendasikan selama prenatal massage karena ibu hamil banyak menunjukkan kegelisahan yang umum berhubungan dengan sistem skeletal dan perubahan sistem sirkulasi karena adanya perubahan hormon selama kehamilan.
Studi penelitian yang dilakukan 10 tahun yang lalu menunjukkan bahwa kadar hormon berhubungan dengan relaksasi dan stress, yang mendorong perbaikan kesehatan cardiovasculer, ketika massage therapy diperkenalkan untuk perawatan prenatal. Hormon-hormon seperti norepinefrin dan kortisol (“hormon stress”) dikurangi dan level dopamine dan serotonin ditingkatkan pada wanita-wanita yang dilakukan pijatan setiap dua minggu selama hanya lima minggu. Perubahan level hormon mengurangi kesulitan-kesulitan selama kelahiran dan memperkecil kesulitan-kesulitan bayi yang baru lahir, seperti berat/beban kelahiran yang rendah.

Ada beberapa persyaratan mengenai pijat ibu hamil yaitu;

1. kehamilan tidak bermasalah.

2. untuk menjaga hal yang tidak diinginkan lebih baik dilakukan di usia kandungan 5 bulan ke atas, di mana memang badan mulai terasa lebih capai karena beban yang mulai berat.

3. dilakukan oleh terapis yang terlatih untuk pijat ibu hamil karena ada bagian2 tubuh tertentu yang bila dipijat akan menimbulkan kontraksi rahim lebih awal Pijat untuk wanita hamil hanya boleh dilakukan pada bagian-bagian tertentu seperti tangan dan kaki, serta punggung, dan leher. Pinggul, perut dan pinggang tidak boleh dipijat.



http://thehouseofrelax.com
baca selanjutnya »»

Kamis, 17 Desember 2009

Cara Efektif Mengajarkan Anak Bahasa Asing

Di era globalisasi seperti ini, penguasaan bahasa asing mutlak diperlukan. Tak heran jika banyak orangtua yang memasukkan anaknya ke sekolah bilingual (dua bahasa) agar anaknya bisa menguasai bahasa asing dengan baik. Bagaimana cara efektif mengajarkan anak bahasa asing sejak dini?

"Mengajarkan anak bahasa asing bisa dimulai sejak usianya di atas 4 tahun, karena pada saat itu anak sudah mengerti bahasa ibunya dan memiliki struktur bahasa yang kuat. Mulailah mengajarkan hal-hal yang sederhana, misalnya belajar angka, warna atau bentuk," ujar Muhammad Rizal, Psi, psikolog pendidikan anak saat dihubungi detikHealth, Kamis (17/12/2009).

Anak kecil memang memiliki kemampuan untuk menyerap segala sesuatu lebih cepat dibandingkan dengan orang dewasa. Tapi pada anak yang masih sangat kecil, kemampuan menyerapnya tidak sebanding dengan kemampuan sang anak untuk mengaplikasikannya.

"Jadi sebaiknya lihat juga sisi kemampuan dari si anak, apakah anak sudah kuat struktur bahasa ibunya (bahasa Indonesia) atau belum," ujar psikolog dari Lembaga Psikologi Terapan UI.

Rizal mencontohkan banyak kejadian anak yang dimasukkan ke sekolah bilingual tapi
belum memiliki struktur bahasa ibu yang kuat menjadi bingung. Anak tidak tahu bahasa apa yang seharusnya digunakan, sehingga nantinya anak malah menggunakan bahasa 'gado-gado'. Ini karena banyak orangtua yang memaksakan anaknya untuk belajar bahasa asing hanya ikut-ikutan tren atau gengsi saja tanpa melihat kemampuan dari si anak.

Cara efektif untuk merangsang anak menyukai bahasa asing adalah orangtua sebaiknya mengajarkan atau mengenalkan anaknya terlebih dahulu dasar-dasar dari bahasa asing tersebut di rumah, sebelum memasukkan anak ke lembaga belajar. Hal-hal yang ditemui sehari-hari di rumah bisa dijadikan contoh untuk memulai, misalnya menunjuk benda-benda dengan bahasa asing. Selanjutnya bisa mulai belajar angka, warna atau bentuk dengan pengenalan sambil bermain.

Dari hal-hal kecil itu, orangtua bisa melihat kemampuan si anak menyerap dan mengucapkannya. Jika sudah siap tak ada salahnya memasukkan anak ke lembaga atau kursus bahasa.

Rizal memberikan beberapa tips dalam memilih lembaga atau kursus bahasa asing untuk si kecil yaitu:
1. Pilihlah tempat yang tidak membuka kelas untuk anak yang masih sangat kecil, ini berarti lembaga tersebut memang memperhatikan kemampuan dari anak-anak.
2. Melihat siapa yang mengajar dan sudah berapa lama lembaga tersebut berdiri.
3. Perhatikan metode yang digunakan, karena anak kecil lebih menyukai metode belajar sambil bermain.

Tapi bagaimana jika sudah dikursuskan anak belum juga mampu bercakap bahasa yang dipelajari?

"Jika ada anak yang sudah kursus dan belajar bahasa asing secara maksimal tapi tetap saja tidak memberikan hasil yang baik, berarti anak tersebut memang belum memiliki kemampuan belajar dan mengingat yang matang. Jadi jangan dipaksakan, karena sama saja bohong," ujar psikolog yang lulus tahun 1997 ini.

Menurutnya, agar pembelajaran bahasa si anak tidak sia-sia, orangtua juga harus terlibat dengan anak dalam aktivitasnya di rumah meskipun si orangtua punya kemampuan terbatas dalam bahasa asing, tapi orangtua bisa memancing anak berbicara dalam bahasa asing.

Usia emas (golden age) seorang anak memang 5 tahun pertama kehidupannya, yaitu seorang anak akan menyerap segala sesuatunya dengan sangat cepat dibandingkan orang dewasa. Itu sebabnya banyak yang bilang semakin dini anak belajar bahasa asing maka hasilnya akan semakin bagus.

Tapi ada hal lain yang harus diingat, yakni perhatikan juga kemampuan si anak, apakah anak sudah bisa mengaplikasikannya dengan benar atau tidak agar nantinya anak tidak menjadi bingung. Dan jangan pernah memaksakan anak untuk belajar sesuatu jika anak memang belum mampu.(ver/ir)


detik.com


baca selanjutnya »»

Selasa, 15 Desember 2009

Makanan yang Boleh dan Tak Boleh untuk Ibu Hamil Tiap Trimester




Setiap ibu hamil harus memenuhi nutrisi yang tepat, karena hal ini bisa berdampak terhadap perkembangan bayi yang dikandungnya. Untuk itu ketahui dengan pasti makanan apa saja yang baik dikonsumsi selama hamil.

Terkadang banyak ibu hamil yang berpikir bahwa dirinya harus makan untuk dua porsi yaitu ibu dan anak yang dikandungnya. Padahal pola pemikiran seperti itu tidak benar, karena bisa saja nanti si ibu mengalami obesitas yang justru bisa membahayakannya.

Seperti dikutip dari Pregnancy, Selasa (15/12/2009) ada beberapa makanan yang sebaiknya dikonsumsi ibu hamil berdasarkan usia kandungannya, yaitu:

Trimester pertama (1-3 bulan).
Pada trimester pertama kehamilan merupakan saat-saat penting pertumbuhan awal janin, sehingga baik bagi ibu hamil untuk mengonsumsi makanan sehat yang idealnya dilakukan sejak sebelum hamil. Terkadang saat trimester pertama ini perempuan mengalami morning sickness yang membuatnya sulit untuk makan dengan benar.

Pada trimester pertama ini hindari makan junk food, makanan olahan (instan) serta makanan atau minuman yang mengandung gula berlebih. Fokuskan makanan yang mengandung protein, buah-buahan, sayuran, biji-bijian, susu serta lemak sehat. Usahakan mengonsumsi asam folat yang bagus untuk perkembangan otak janin di trimester pertama ini, asam folat bisa didapat dari sayuran hijau, biji-bijian atau dari suplemen.

Trimester kedua (4-6 bulan)

Ketika memasuki usia kehamilan trimester kedua, ibu hamil harus mulai memfokuskan diri pada upaya untuk menjaga keseimbangan berat badan dan makanan yang sehat. Karenanya saat trimester kedua ini penting untuk mengevaluasi pola makan ibu hamil.

Ketahui apakah sudah memenuhi 60 gram protein setiap hari, sembilan atau lebih porsi biji-bijian, tujuh porsi buah-buahan dan sayuran berwarna hijau, membatasi makanan tinggi lemak, garam dan gula karena bisa berakibat buruk pada janin yang dikandung. Serta hindari mengonsumsi ikan yang mengadung kadar merkuri tinggi seperti ikan pedang, king mackerel. Tapi bisa diganti dengan udang, salmon, lele dan tuna.

Trimester ketiga (7-9 bulan)
Saat memasuki trimester terakhir, pola makan si ibu harus disesuaikan dengan berat badan janin yang dikandungnya. Jika janin sudah memiliki berat cukup normal, maka ibu harus membatasi asupan makannya dan mulai sedikit melakukan diet karena pertumbuhan janin yang dikandung lebih cepat dibanding trimester sebelumnya. Meskipun orang hamil cenderung cepat merasa lapar, tapi lebih baik ibu hamil makan 6 kali dengan porsi kecil dibandingkan 3 kali makan dengan porsi besar.

Pada trimester ini kurangi asupan karbohidrat, karena bisa menambah bobot sang ibu yang nantinya mempersulit proses melahirkan. Namun, jangan lupa untuk tetap mengonsumsi 8 gelas air putih dan juga 1.000 miligram kalsium setiap harinya untuk membantu pertumbuhan tulang janin yang dikandung.

(ver/ir)


detik.com

baca selanjutnya »»

Rabu, 09 Desember 2009

ASI dari Pompa Tidak Aman untuk Bayi?

ASI yang diperah dengan pompa sebenarnya tak direkomendasikan atau tak dianjurkan diberikan kepada bayi. Kenapa? Karena banyak pompa ASI di pasaran yang tak memenuhi standar. Bahan karet yang terdapat di bagian belakang pompa yang berbentuk seperti bohlam ternyata tak bisa disterilkan. Bahkan bisa menjadi media yang menyalurkan mikroba. Lantaran itu, ASI hasil pompa dianjurkan hanya sebatas untuk mengatasi pembengkakan payudara.

Memang, ada pula pompa ASI yang memenuhi standar, seperti pompa elektrik dan pompa berbentuk piston. Namun harganya relatif mahal. Jadi, yang dianjurkan tetaplah
teknik memerah dengan tangan. Selain mudah, tak merepotkan serta tak perlu mengeluarkan uang untuk membelikan peralatan itu. Modalnya cuma satu, yaitu ketrampilan Anda memerah ASI dengan tepat yang dapat dipelajari dan dipraktekkan lebih sering. Semakin Anda terampil, diharapkan semakin banyak ASI yang keluar.



Editor: din

Sumber : www.tabloid-nakita.com


baca selanjutnya »»

Berapa Lama Seharusnya Bayi Tidur?

Bagi para orangtua muda yang baru saja memiliki bayi, akan ada saja hal-hal baru yang harus dipelajari tentang si bayi. Tak terkecuali masalah tidur si bayi. Sudah merupakan pengetahuan umum bahwa bayi yang baru lahir akan memerlukan tidur yang cukup dan lama. Namun, seberapa lama tidur bayi hingga bisa dibilang cukup? Berikut panduan perkiraan umum lamanya waktu tidur yang cukup untuk bayi dari usia 1 minggu hingga 1 tahun.

Usia 1-4 minggu
Bayi baru lahir umumnya akan tertidur sekitar 15-18 jam per hari. Namun, tidurnya terputus-putus. Setiap usai tertidur 2 jam, ia akan terbangun, dan begitu seterusnya. Sementara bayi yang terlahir prematur umumnya akan tidur lebih lama, bayi yang memiliki masalah kolik tidurnya lebih cepat.

Pada usia ini, si bayi belum memiliki pola apa pun. Bahkan mereka belum memiliki jam internal tubuh biologis atau biasa dikenal dengan ritme sirkadia sehingga mereka belum memiliki sensitivitas terhadap cahaya dan gelapnya malam selayaknya manusia dewasa. Ini adalah hal yang normal. Anda harus bisa beradaptasi dengan jam biologis si kecil. Di usia ini, saat tertidur, anak sering kali menimbulkan gerakan-gerakan seperti terkejut, dan saat akan tertidur atau terbangun, matanya akan bergerak-gerak. Ini adalah hal yang normal.

Usia 5-8 minggu

Ketika memasuki usia 6 bulan, si bayi sudah bisa berekspresi dengan tersenyum, dan ia sudah mulai merasa nyaman dengan keadaan sekitarnya. Pada usia ini, Anda mungkin akan mulai melihat adanya pola tidur. Periode tidur terlamanya akan berlangsung antara 4 dan 6 jam serta cenderung mulai teratur pada sore menjelang malam. Sekitar 2 jam, si bayi akan mampu bertahan untuk tetap terjaga, bahagia, dan tidak mengantuk. Ia akan membutuhkan tidur siang dengan rentang waktu tersebut. Usahakan tidak membuat si kecil merasa kelelahan karena ia bisa jadi rewel dan tidak nyaman. Ketika si bayi kekurangan waktu tidur siang, tubuhnya akan memproduksi hormon yang melawan kelelahan dan bisa menyebabkannya sulit tidur di malam hari. Jadi, penting untuk sensitif terhadap kebutuhan si kecil.

Pelajari gerak-gerik tanda si kecil sudah kelelahan. Misal, ia menggaruk mata, menarik telinga, bahkan adanya warna kehitaman di bawah mata. Buat agar si kecil merasa nyaman dan hangat, lalu bawa ia ke tempat tidurnya. Pada fase ini, ia sedang membangun sensitivitas terhadap lingkungannya, mulai mengenali tanda-tanda cahaya, suara, dan getaran di sekitarnya. Jadi, ketika ia tertidur, ia seharusnya berada dalam lingkungan yang tenang, tak banyak aktivitas gerakan, dan dalam ruangan yang temaram atau gelap. Semua hal ini akan membantu si kecil membangun tidur yang lebih teratur.

Usia 3-4 bulan
Saat ini, bayi Anda sudah mulai membangun kebiasaan waktu tidur selama 2/3 pada malam hari, dan 1/3-nya lagi pada siang hari. Ini merupakan tahap awal untuk membangun siklus tidur yang rutin di malam hari. Pada tahap ini, Anda bisa mencoba untuk mulai membangun rutinitas dan konsistensi jam tidur agar ia bisa membangun kebiasaan tidur yang sehat. Ia harus belajar untuk bisa tidur tanpa harus dibantu dan ditemani. Di tahap ini, ia sudah membangun ketertarikan terhadap dunia di sekitarnya. Maka dari itu, penting untuk menempatkannya di ruangan yang tenang, gelap, dan bisa membantunya tidur lebih tenang.

Usia 4-8 bulan
Idealnya, waktu tidur anak di usia ini adalah sekitar 15 jam per hari. Namun, tak jarang juga anak tidur hanya 12 jam. Membangun kebiasaan tidur yang sehat adalah tujuan utama pada periode ini karena si kecil sudah mulai bersosialisasi, dan pola tidurnya sudah mengikuti pola orang dewasa.

Kuncinya adalah untuk bersikap sensitif terhadap kebutuhan tidurnya agar bisa beradaptasi dan sinkron terhadap gaya hidup dan jadwal aktivitas Anda. Anda bisa sama saja menyakiti si kecil jika membiarkan waktu tidurnya tidak berpola baik. Kekurangan tidur sama berbahayanya dengan memberikannya makanan tak bernutrisi.

Akan ada kalanya si bayi menangis ketika akan ditaruh kembali ke tempat tidurnya. Kecuali jika si kecil merasa lapar, atau sakit, jangan selalu mengangkatnya dari tempat tidur di malam hari. Memulai rutinitas tidur sejak dini dan konsisten adalah kunci sukses untuknya bisa memiliki pola tidur sehat. Biasanya hanya butuh beberapa hari untuk belajar tertidur sendiri tanpa ditemani. Namun, hal itu tergantung pada Anda untuk menjaga jadwal dan kebiasaan rutinitasnya agar tidak tersesat. Umumnya, di usia ini, bayi akan terbangun pada pagi buta (pukul 05.00-06.00) dan kembali tertidur atau terjaga kembali tak lama kemudian (sekitar pukul 07.00). Ini merupakan bagian dari jam biologisnya.

Usia 9-12 bulan
Di rentang usia ini, bayi Anda tertidur antara 10 dan 12 jam per malamnya, dua kali tidur siang, dan tak butuh lagi diberikan makan pada tengah malam. Dengan berkurangnya waktu tidur siang si kecil, Anda akan melihat tanda-tanda bahwa ia butuh tidur lebih cepat. Hal ini bisa bervariasi, tergantung jadwal tidur siangnya, karena perbedaan 20 menit saja bisa mengakibatkan perubahan sikap yang cukup drastis. Membiarkan si kecil tertidur lebih cepat membantu si kecil untuk tidur lebih lama dan nyenyak. Sementara itu, membiarkannya tertidur larut malam justru bisa membuatnya terjaga di tengah malam dan menimbulkan masalah seputar tidurnya.

Di usia ini, si bayi sudah mulai bersosialisasi dan mengekspresikan dirinya, dan akan mulai tidak kooperatif. Ia akan lebih tertarik untuk bermain dengan Anda dan mengeksplorasi dunia, ketimbang harus masuk ke kamar gelap untuk tidur siang. Padahal, tidur siang amat penting untuknya karena, jika tidak, maka ia akan merasa kelelahan pada malam hari. Masalah tidur pada malam hari yang terakumulasi akan menciptakan siklus yang tak baik dan menjurus pada kesulitan terhadap emosional dan sikap.

Memberikan kesempatan untuk si kecil merasa tenang dan mencoba tertidur tanpa ditemani amat penting untuk membangun kebiasaan tidur yang baik, tidur yang nyenyak, dan mencegah masalah tidur di masa depan. Dalam bukunya yang berjudul Healthy Sleep Habits, Happy Child, Mark Weissbluth, MD, mengatakan bahwa masalah tidur yang dihadapi bayi usia 4-12 bulan terbentuk karena kesalahan orangtua yang tak bisa menghentikan kebiasaan tidur yang buruk.

NAD

Editor: din

Sumber : WebMD

baca selanjutnya »»

Bayi Happy, Dewasa Bahagia

Perkembangan emosi yang stabil pada bayi sangat dibutuhkan supaya pertumbuhan dan perkembangan fisik serta psikisnya berlangsung optimal.

Bayi yang secara emosi stabil dan nyaman biasanya akan lebih mudah diberikan asupan makanan sehingga pertumbuhan fisiknya bagus, lebih mudah diajak berkomunikasi sehingga informasi yang masuk dapat memperkaya pengetahuannya, lebih kreatif, lebih tenang, dan sebagainya.

Untuk menata emosi bayi, inilah beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua sejak bayi berada di kandungan maupun setelah ia dilahirkan, sebagaimana dipaparkan oleh Dra.Louise, M.M, Psi, dari Parent Education Program RSAB Harapan Kita Jakarta.

Saat di kandungan
Ibu hamil harus mampu mengontrol emosinya dengan baik. Jika ibu membiarkan emosinya meledak-ledak, marah, takut, sedih, atau bahkan terlalu gembira akan berpengaruh pada pertumbuhan psikis bayi karena ia ikut merasakan apa yang dirasakan ibunya.

Saat ibu marah, misal, jantung ibu akan berdetak lebih kencang, otot-otot berkontraksi, gerakan usus bergejolak, dan sebagainya. Bila kejadian ini sering muncul, kelak bayi akan mudah rewel, mudah was-was, bahkan mudah sekali menangis.

Setelah dilahirkan

Setelah si kecil lahir, berikut beberapa hal yang perlu dilakukan orangtua:

- Sering berkomunikasi
Komunikasi bisa kita lakukan mengenai hal-hal yang dekat dengan bayi, membicarakan kebahagiaan kita dengan kehadiran bayi, tubuh bayi yang montok, wajahnya yang lucu, mendongeng, dan sebagainya. Berkomunikasilah dengan kalimat yang lembut, sikap penuh kasih sayang, belaian tangan, sehingga bayi merasa nyaman dan otomatis emosinya stabil.

- Tidak menunjukkan emosi negatif
Tak hanya melihat atau mendengar orangtua bertengkar yang bisa membuat bayi stres. Ibu atau ayah yang suka menunjukkan gejolak emosi negatif, entah marah, sedih, kesal, atau yang lainnya secara berlebihan juga bisa membuat bayi stres.

- Pijat bayi
Tak hanya orangtua yang senang dengan pijatan, bayi pun menyukainya. Sebab, pijat dapat menyamankan otot-otot yang pegal dan kaku serta memperlancar sirkulasi darah. Tentu pijatan yang dilakukan terhadap bayi harus benar dan oleh ahlinya atau oleh ibu yang sudah mengikuti pelatihan memijat bayi.

- Memberi ASI
Selain bermanfaat untuk kesehatan fisiknya, tak dipungkiri jika ASI dapat membangun mental bayi lebih kuat.

- Jangan menuding atau mencap
Meski masih bayi sebaiknya kita tidak menuding atau mencap negatif. Misal, bayi sering pipis atau pup di celana, menumbahkan makanan, atau sering rewel, jangan pernah terucap padanya kata-kata negatif kepadanya, seperti "anak jelek", bodoh, dasar nyusahin", dan sebagainya.



Editor: Anna

Sumber : www.tabloid-nakita.com


baca selanjutnya »»

Atasi Trauma Batita

Eksplorasi identik dengan pengalaman. Namun, tak selamanya pengalaman yang didapat si batita berbuah manis, ada juga yang meninggalkan kesan tidak menyenangkan. Bila kejadian tak mengenakkan itu membekas amat mendalam pada diri si batita, itulah yang disebut pengalaman traumatik.

Apa pun pengalaman traumatik yang dialami anak, menurut Ani Suriani, Psi, bila memungkinkan, tangani trauma langsung di hari saat si kecil mengalami kejadian yang tidak menyenangkan itu. Mungkin tidak langsung "sembuh", dalam arti si batita lantas mau melakukan aktivitas itu lagi. Tapi setidaknya kita telah mengantisipasi peristiwa tidak mengenakkan itu terpendam dalam diri si kecil lalu berubah menjadi fobia.

Berikut 6 langkah yang diberikan psikolog dari Pusat Konsultasi Tumbuh Kembang Anak dan Remaja Ramaniya ini.

1. Berikan rasa nyaman dan aman
Ketika si batita mengalami peristiwa yang tidak mengenakkan atau menakutkan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memberikan rasa aman dan nyaman. Banyak cara yang dapat dilakukan, di antaranya memberi pelukan, belaian, atau usapan penuh kasih sayang.

2. Biarkan si batita menangis

Ketika si batita merasa kaget dan kesakitan, reaksi yang pertama kali dilakukan umumnya menangis. Biarkan ia menangis, karena dengan begitu ia menyalurkan emosinya. Penyaluran emosi penting untuk menenangkan gejolak hatinya.

3. Akui rasa sakit, takut, dan cemas yang dirasakan
Jangan abaikan rasa takut, sakit, atau cemas yang muncul ketika batita mengalami peristiwa yang tidak mengenakkan. Pengakuan ini juga bermanfaat untuk memberikan pelajaran emosi yang dirasakan lewat peristiwa yang sedang dialami saat ini adalah rasa sakit dan takut.

4. Beri pertolongan pertama
Segera beri pertolongan pertama untuk mengurangi rasa sakitnya. Cermati, apakah ada yang membahayakan keselamatan si batita. Bila perlu, segera bawa ke tenaga medis untuk mendapatkan penanganan.

5. Gali perasaannya
Ketika sudah tenang, mintalah si batita bercerita. Gali perasaannya agar anak memahami bahwa peristiwa yang dialami itu sebenarnya akibat keteledorannya sendiri. Jelaskan dampak yang mungkin ditimbulkan dan ingatkan untuk lebih berhati-hati lagi.

6. Sampaikan penjelasan yang jadi penyebabnya
Beri penjelasan dengan bahasa sederhana yang menjadi penyebab peristiwa itu terjadi agar ia bisa mempelajari peristiwa itu dan berupaya agar tak terulang. Namun, jangan sampai menyalahkan atau memojokkan. (Nakita/Utami)



Editor: Anna

Sumber : www.tabloid-nakita.com

baca selanjutnya »»

Minggu, 06 Desember 2009

Senam Yopytta Bantu Ibu Hamil Lebih Tenang

Senam untuk ibu hamil sangat bagus membantu proses melahirkan. Kini telah diciptakan senam Yopytta yang dapat membantu ibu hamil tetap bugar, tenang dan nyaman.

Senam yopitta merupakan gabungan antara Yoga, Pilates, Hypnoteraphy dan Tai Chi sehingga disingkat Yopytta dengan harapan jika gerakan-gerakan tersebut dilakukan dengan benar dapat membuat ibu hamil menjadi tetap bugar, tenang dan nyaman. Senam ini bisa dilakukan sejak usia awal kehamilan hingga menjelang proses melahirkan.

"Senam ini sebagai relaksasi bagi ibu hamil untuk melepaskan stres dan ketegangan. Gerakan-gerakan yang dilakukan lembut dan lentur serta menggunakan teknik pernapasan sehingga mengurangi rasa sakit saat proses melahirkan," ujar Putu Arsaningsih, Amd, SE dalam acara ”Kiat Mendapatkan si Kecil yang Sehat dan Cerdas serta Senam Hamil Yopytta Materna” di Gran Melia Jakarta, Sabtu (5/12/2009).

Arsaningsih mengungkapkan rasa sakit yang timbul saat proses melahirkan akibat tegang dan tekanan psikis yang menyebabkan kontraksi otot. Apa yang dipikirkan oleh ibu hamil itulah yang terjadi, sehingga ibu hamil harus melatih pikiran-pikiran yang tenang dan nyaman agar saat melahirkan tidak terlalu sakit.

Selain itu, apapun yang dipikirkan oleh ibu hamil pastinya akan dirasakan juga oleh
sang janin. Karenanya jika ibu hamil merasakan stres atau tertekan, hal tersebut sudah terekam di janin sejak dalam kandungan yang dapat membentuk watak atau karakter dari si anak nantinya.

"Ibu hamil yang stres ini biasanya karena sering mendengar cerita yang menyeramkan mengenai proses kehamilan dari orang lain, tidak bisa menerima kalau dirinya hamil yang merasa bisa menghambat segala aktivitasnya dan belum bisa menerima kodratnya sebagai perempuan yang bisa hamil," ujar pencetus senam Yopytta ini.

Senam yang cuma ada di Indonesia ini baru ada sejak 1 tahun belakangan ini. Senam ini dilakukan selama 1 jam sampai 1,5 jam. Gerakan-gerakan yang dilakukan oleh ibu hamil ini merupakan gabungan antara fisik, mental dan spiritual yang bisa memberikan ketenangan melalui pernapasan dalam dan menciptakan pikiran-pikiran positif.

Ada beberapa tahapan yang dilakukan oleh ibu hamil saat melakukan senam Yopytta, yaitu:

1. Proses pemurnian diri. Ibu hamil cenderung lebih emosi dan stres, karenanya sebelum melakukan senam sebaiknya menghilangkan dan mengeluarkan stres yang ada dalam tubuh. Caranya dengan mencoba untuk memaafkan dan meminta maaf sehingga bisa menghilangkan segala hal yang buruk dalam dirinya.

2. Memasukkan pernyataan positif dalam dirinya. Tubuh dan pikiran bisa menunjang kehamilan dengan baik. Masukkan segala macam pikiran positif mengenai proses persalinan yang mudah, sehingga ibu hamil tidak lagi memikirkan hal menyeramkan mengenai proses kelahiran.

3. Melakukan gerakan fisik (exercise). Dalam hal ini ibu hamil diajarkan bagaimana cara duduk, berdiri dan berbaring yang benar dalam kesehariannya. Karena banyak gerakan-gerakan tersebut yang salah dilakukan oleh ibu hamil sehingga seringkali menyebabkan pegal atau nyeri yang bisa lebih menyiksa ibu hamil.

"Memang tidak semua ibu hamil bisa melakukan senam hamil, sebaiknya ibu hamil trimester pertama yang banyak muntah atau ada posisi yang salah dalam janinnya tidak melakukan senam hamil terlebih dahulu," ujar trainer yang berpraktik di Rumah Bersalin Anugerah di Bali.

Saat ini senam Yopytta bisa dilakukan di beberapa rumah sakit seperti semua RSIA Hermina di Jabodetabek, RS Pantai Indak Kapuk, RS Puri Indah, RS Pondok Indah, MMC dan RS HCOS di Surabaya.

Bagi Anda yang saat ini hamil, tidak ada salahnya untuk melakukan senam Yopytta, karena dapat memperkuat elastisitas otot dasar panggul dan dinding perut yang membantu proses persalinan, meningkatkan rasa percaya diri ibu hamil serta meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi yang dikandungnya sehingga bisa membuat ibu selalu merasa bahagia.

(ver/ir)

detikhealth.com


baca selanjutnya »»

Jumat, 04 Desember 2009

10 terbaik untuk kecerdasan

INGIN anak Anda cemerlang di sekolah? Cobalah untuk memperhatikan dengan jeli kebutuhan gizi dan nutrisi mereka setiap hari. Selain itu, ada baiknya pula memasukan 10 jenis makanan terbaik berikut ini. Makanan yang dijuluki "Brain Food" ini diyakini dapat merangsang pertumbuhan sel-sel otak, memperbaiki fungsinya, meningkatkan daya ingat dan konsentrasi berpikir anak-anak.

1. Salmon
Ikan berlemak seperti salmon merupakan sumber terbaik asam lemak omega-3 - DHA and EPA - yang keduanya penting bagi pertumbuhan dan perkembangan fungsi otak. Riset terbaru juga menunjukkan bahwa orang yang memperoleh asupan asam lemak lebih banyak memiliki pikiran lebih tajam dan mencatat hasil memuaskan dalam uji kemampuan. Menurut para ahli walaupun tuna mengandung asam omega-3, namun ikan ini tidaklah sekaya salmon.

2. Telur
Telur dikenal sebagai sumber penting protein yang relatif murah dan harganya cukup terjangkau. Bagian kuning telur ternyata padat akan kandungan kolin, suatu zat yang dapat membantu perkembangan memori atau daya ingat.

3. Selai kacang
"Kacang tanah (peanut) dan selai kacang merupakan salah satu sumber vitamin E. Vitamin ini merupakan antioksidan yang dapat melindungi membran-membran sel saraf. Bersama thiamin, vitamin E membantu otak dan sistem saraf dalam penggunaan glukosa untuk kebutuhan energi.

4. Gandum murni

Otak membutuhkan suplai atau sediaan glukosa dari tubuh yang sifatnya konstan. Gandum murni memiliki kemampuan untuk mendukung kebutuhan tersebut. Serat yang terkandung dalam gandum murni dapat membantu mengatur pelepasan glukosa dalam tubuh. Gandum juga mengandung vitamin B yang berfungsi memelihara kesehatan sistem saraf.

5. Oat/Oatmeal
Oat merupakan salah satu jenis sereal paling populer di kalangan anak-anak dan kaya akan nutrisi penting bagi otak. Oat dapat menyediakan energi atau bahan bakar untuk otak yang sangat dibutuhkan anak-anak mengawali aktivitasnya di pagi hari. Kaya akan kandungan serat, oat akan menjaga otak anak terpenuhi kebutuhannya di sepanjang pagi. Oat juga merupakan sumber vitamin E, vitamin B, potassium dan seng -- yang membuat tubuh dan fungsi otak berfungsi pada kapasitas penuh.

6. Berry
Strawberry, cherry, blueberriy dan blackberry. Secara umum, semakin kuat warnanya, semakin banyak nutritisi yang di kandungnya. Berry mengandung antioksidan kadar tinggi, khususnya vitamin C, yang berfaedah mencegah kanker.

Beberapa riset menunjukkan mereka yang mendapatkan ekstrak blueberry dan strawberry mengalami perbaikian dalam fungsi daya ingatnya. Biji dari buah berri ini juga ternyata kaya akan asam lemak omega-3.

7. Kacang-kacangan
Kacang adalah makanan spesial sebab makanan ini memiliki energi yang berasal dari protein serta karbohidrat kompleks. Selain itu, kacang kaya akan kandungan serat, vitamin dan mineral. Kacang juga makanan yang baik untuk otak karena mereka dapat mempertahankan energi dan kemampuan berpikir anak-anak pada puncaknya di sore hari jika dikonsumsi saat makan siang.

Menurut hasil penelitian, kacang merah dan kacang pinto mengandung lebih banyak asal lemak omega 3 daripada jenis kacang lainnya -- khususnya ALA - jenis asal omega-3 yang penting bagi pertumbuhan dan fungsi otak .

8. Sayuran berwarna
Tomat, ubi jalar merah, labu, wortel, bayam adalah sayuran yang kaya nutrisi dan sumber antioksidan yang akan membuat sel-sel otak kuat dan sehat.

9. Susu dan Yogurt
Makanan yang berasal dari produk susu mengandung protein dan vitamin B tinggi. Dua jenis nutrisi ini penting bagi pertumbuhan jaringan otak, neurotransmitter dan enzim. Susu dan yogurt juga bisa membuat perut kenyang karena kandungan protein dan karbohidratnya sekaligus menjadi sumber energi bagi otak.

Penelitian terbaru mengindikasikan bahwa anak-anak dan remaja membutuhkan lebih banyak vitamin D bahkan 10 kali dari dosis yang direkomendasikan. Vitamin D adalah vitamin yang juga penting bagi sistem saraf otot dan siklus hidup sel-sel manusia secara keseluruhan.

10. Daging sapi tanpa lemak
Zat besi adalah jenis mineral esensial yang akan membantu anak-anak tetap berenergi dan berkonsentrasi di sekolag. Daging sapi tanpa lemak adalah salah atu sumber makanan yang mengandung banyak zat ebsi. Dengan hanya mengonsumsi 1 ons per hari, maka tubuh Anda akan terbantu dalam penyerapan zat besi darai sumrbe lainnya. Daging sapi juga mengandung mineral seng yang dapat membantu memelihara daya ingat .

Khsusus bagi yang vegetarian, Anda dapat memanfaatkan kacang hitam dan burger kedelai sebagai pilihan. Kacang-kacangan adalah adalah sumber penting zat besi nonheme -- tipe zat besi yang membutuhkan vitamin C untuk di serap oleh tubuh . Mengonsumsi tomat , jus jeruk, strawberry dan kacang-kacangan juga dapat dipilih sebagai upaya mencukupi kebutuhan zat besi.




Editor: acandra

Sumber : WebMD
baca selanjutnya »»

Rabu, 25 November 2009

Kapan Si Kecil Sebaiknya Dibawa ke Dokter?

Sering, kan, kita dengar "nasehat gratis" yang mengatakan tak perlu segera membawa si kecil ke dokter begitu dia memperlihatkan gejala sakit. Katanya, toh, cukup diatasi dengan memberikan persediaan obat yang ada, semisal obat penurun panas. Jika 2-3 hari kemudian tak kunjung membaik, barulah perlu dibawa ke dokter. Benarkah pendapat semacam itu?

Dr. Asti Praborini, SpA ternyata tak sependapat. Setidaknya saran tersebut tidak berlaku setiap saat. Melainkan harus dengan mempertimbangkan usia anak, kondisinya, lokasi tempat tinggal maupun jarak tempuh ke dokter atau RS terdekat. Jika tinggal di kota besar, tentu tak ada salahnya segera memeriksakan si kecil begitu ia jatuh sakit tanpa harus ditunda-tunda. Terlebih lagi jika usia anak masih belum genap setahun.

Apa pun jenis penyakitnya, entah mencret, panas atau mengalami trauma/kecelakaan, sesegera mungkin larikan ke dokter. "Berdasarkan pengalaman sebagai dokter, ternyata tidak sedikit anak yang terpaksa dirawat di ICU dalam keadaan gawat hanya gara-gara tak segera dibawa ke dokter. Jadi, kalau mau belajar dari pengalaman, memang buat apa, sih, kita memelihara penyakit?" tandas Asti pula.

"Ritme" Unik

Menurut Asti, kewaspadaan semacam ini perlu mengingat ada penyakit yang memiliki
"ritme" unik. Artinya, hari ini anak terlihat sakit, sementara esok harinya sudah tampak bugar meski sebenarnya si virus masih "on". Asti pun lantas mengibaratkan pola penyakit seperti ini dengan banjir yang sering melanda Jakarta. "Hujan deras sebentar saja selalu diikuti banjir yang tiba-tiba akan surut dengan sendirinya. Kelihatannya seakan-akan banjir sudah 'lewat', padahal sewaktu-waktu bisa muncul lagi karena akar permasalahannya belum dituntaskan," ujar spesialis anak dari RS MH Thamrin Internasional, Jakarta ini.

Begitu juga dengan kondisi penyakit anak. Terkadang penyakitnya tampak sudah mereda, padahal justru dalam fase berbahaya. Pada penyakit demam berdarah, contohnya, ada fase tertentu yang kerap mengecoh orang tua. Tepatnya beberapa hari kemudian saat pasien sudah tak mengalami panas tinggi. Padahal demam pada penyakit yang umumnya mewabah pada pergantian musim ini memiliki "ritme" unik. Pasien mengalami demam selama 2 hari, tapi memasuki hari ketiga, temperatur tubuhnya menurun. Tak heran bila dilihat dari kacamata awam, penyakitnya dianggap sudah membaik. "Padahal yang terjadi si virus malah sedang giat-giatnya 'bekerja'."

Begitu juga dengan penyakit tifus. Ada fase dimana pasien terlihat sehat, padahal sebetulnya masih termasuk kategori gawat. Soalnya, pola penyakit yang juga dikenal sebagai demam tifoid ini memang cukup membingungkan. Demam yang dialami penderita biasanya hanya terjadi di malam hari. Sedangkan di siang hari, penderita terlihat sehat, hingga bisa beraktivitas seperti biasa. "Nah, ini yang sering membuat orang tua menyangka anaknya sudah sembuh."

Jangan Ambil Risiko

Berdasarkan alasan-alasan itulah Asti menyarankan agar orang tua tidak menunda membawa anaknya ke dokter. Intinya, jangan menunggu sampai kondisi anak bertambah parah. Sementara daya tahan tubuh anak, kan, masih relatif lemah jika dibandingkan dengan orang dewasa.

Penundaan semacam itu, tandas Asti, sebaiknya tidak diberlakukan bagi balita, terlebih bayi. Meski memang, sih, kadang keluhan batuk atau demam si kecil bisa reda dengan pemberian obat-obatan yang dijual bebas. Menurut Asti, boleh saja sepanjang penyakit yang menyerang anak adalah infeksi biasa. Yang dikhawatirkan adalah jika gejala-gejala seperti panas, batuk ataupun mencret mengarah pada suatu penyakit yang serius. "Padahal, serius atau tidaknya suatu penyakit, kan, hanya dapat diketahui melalui pemeriksaan dokter yang memang kompeten menangani penyakit tersebut."

Tentu saja tidak berarti orang tua lantas perlu berkesimpulan bahwa batuk, mencret atau demam yang dialami si kecil selalu mengarah pada penyakit yang berbahaya. Berdasarkan pengalamannya, Asti mengatakan 50 persen demam yang dialami anak, tidak menunjukkan/mengarah pada penyakit yang serius. Akan tetapi 50 persen sisanya memang memerlukan penanganan lebih lanjut.

Yang justru mengherankan Asti, tak jarang orang tua bertindak salah kaprah. Maksudnya, ketika batuk, pilek dan demam anak tak kunjung sembuh, orang tua tak segan-segan memeriksakan anaknya ke dokter. Namun jika anaknya mengalami penyakit yang tergolong serius, seperti tumor, leukemia dan sejenisnya, orang tua malah acap memutuskan tidak ke dokter. "Mereka justru memilih membawa anaknya ke pengobatan alternatif. Ujung-ujungnya, penanganan jadi sering terlambat dan muncul berbagai mitos ataupun anggapan keliru. Semisal anggapan bahwa kanker tak bisa disembuhkan. Padahal kalau terdeteksi sejak dini dan diberi pengobatan yang baik, kanker bisa, kok, disembuhkan." (Faras Handayani/Tabloid Nakita)



Editor: acandra
kompas

baca selanjutnya »»

Bila Anak Diare

Diare termasuk dalam penyakit "langganan" anak-anak. Hampir setiap anak pernah mengalaminya, namun tidak sedikit yang meremehkan penyakit ini. Padahal, kenyataannya diare itu bisa mematikan.

Data dari Departemen Kesehatan Indonesia menunjukkan, dari 1.000 bayi yang lahir, 50 di antaranya meninggal karena diare. Penyakit ini telah menjadi penyebab kematian balita teratas setelah Infeksi Saluran Pernapasan Akut.

Diare bukan sembarang sakit perut. Penyakit ini menyerang anak-anak karena mengonsumsi air minum yang terkontaminasi bakteri E.coli, salmonella, rotavirus, atau adenovirus. Gejala umum penyakit diare ditandai rasa mulas dan buang air besar (BAB) dengan tinja encer lebih dari empat kali sehari. Kondisi penderita diare bisa lebih parah jika cairan tubuh juga terbuang melalui mulut (muntah).

Penanganan utama penyakit diare adalah mengganti cairan tubuh yang hilang. Kekurangan cairan bisa mengurangi aliran darah ke seluruh tubuh. Bila dibiarkan, lama-kelamaan organ tubuh tak berfungsi baik sehingga bisa menyebabkan kematian.

Jika diare hanya disertai BAB, untuk penggantian cairan tubuh segeralah minum
oralit. Oralit adalah larutan yang mengandung elektrolit, asam basa, dan kalori. Ketiga komponen ini terkandung dalam cairan tubuh yang terbuang saat diare.

Pada kasus diare disertai muntah, penggantian cairan tubuh harus diberikan lewat infus. Pasalnya, minuman apa pun yang diberikan kepada penderita, pasti dimuntahkan lagi. Kalau penderita bisa minum, berilah cairan sedikit demi sedikit agar tak memicu mual.

Pada bayi yang terserang diare, pemberian air susu ibu (ASI) harus diberikan sebanyak-banyaknya sebelum Anda memberikan oralit. ASI membantu penyembuhan diare dan menggantikan cairan tubuh yang hilang.

Sedangkan pada bayi yang minum susu formula, pemberian susu bisa tetap dilakukan dengan catatan tak terjadi intoleransi terhadap susu tersebut. Pada beberapa kasus, bayi tak bisa menolerir susu sapi yang diberikan. Oleh karena itu, pemberian susu sapi bisa digantikan dengan susu kedelai atau susu sapi bebas laktosa.

Pencegahan
Diare memang berbahaya, tapi penyakit ini bisa dicegah. Kunci utama pencegahan diare adalah disiplin menerapkan perilaku bersih. Biasakan untuk selalu mencuci tangan menggunakan sabun, terutama setelah menggunakan toilet, setelah membersihkan anak, serta sebelum menangani makanan.

Orangtua wajib mengajari anak dan balita selalu mencuci tangan sebelum makan dan setelah dari kamar kecil. Bila perlu, mintalah si kecil untuk tidak menggunakan alat makan bersama anak lain serta tidak sembarangan jajan di sekolah. Penanganan makanan yang tidak benar juga menjadi penyebab diare. Cuci sayur atau bahan makanan lain dengan air bersih agar tidak terkontaminasi bakteri.

AN

Editor: acandra
Sumber : healthdaynews


baca selanjutnya »»

Rahasia Merangsang Otak si Kecil

Lingkungan tempat di mana bayi dibesarkan sangat mempengaruhi perkembangan otaknya. Pada tahun pertama dalam kehidupan bayi, sistem otak mulai terbentuk dengan cepat. Aktivitas otak sudah mulai membentuk hubungan elektrik sangat kecil yang disebut sinapses. Sejumlah rangsangan yang diterima bayi secara langsung mempengaruhi pembentukan sinapses ini.

Rangsangan yang senantiasa berulang akan menguatkan hubungan-hubungan tersebut dan membuatnya menjadi permanen, sementara rangsangan lain yang tidak banyak berulang lama-lama akan hilang. Dengan demikian tahun pertama itu merupakan saat yang paling penting bagi perkembangan otak bayi.

Periode ini (perkembangan otak dan pembentukan jaringan kerja otak) merupakan periode intensif yang hanya terjadi sekali dalam seluruh kehidupan seseorang. Sebagai orangtua, tentu Anda tak ingin melewatkan kesempatan emas yang sangat singkat ini, bukan? Nah supaya perkembangan otak anak Anda menjadi optimal, berikut beberapa kiat yang dapat dilakukan ;

1. Cinta. Cinta dan perhatian merupakan kebutuhan riil pertama. Bayi Anda tidak pernah mengatur atau memanipulasi Anda. Dia sangat butuh cinta mesra Anda. Cinta Anda yang tidak terbatas memperkuat penghargaan diri dan meningkatkan perkembangan sirkuit otak bayi Anda.

2. Bicaralah pada bayi Anda sesering, selembut mungkin dengan kasanah kata sebanyak
mungkin, serta berbagai ekspresi. Suara Anda adalah suara favorit bayi Anda, sebab dia sudah mulai mendengarnya sejak ada di kandungan.

3. Jawab permintaan bayi Anda (misalnya mencoba memahami tangisan bayi Anda) tanpa ragu-ragu. Hal ini akan mengajarkan pada bayi Anda untuk berani berkomunikasi dengan orang lain, dan memberi stabilitas emosi dan kepercayaan yang tinggi untuk dia.

4. Sentuh bayi Anda. Para ahli menemukan bahwa bayi prematur yang dibelai akan tumbuh lebih cepat, sedikit menangis, dan akan segera diperbolehkan pulang dari rumahsakit daripada yang tidak dibelai.

5. Ekspresi yang positif. Bayi Anda akan hafal dan paham betul suara, ekspresi wajah, dan gerak Anda. Maka buatlah dia kenal ekspresi dan suara yang positif.

6. Biarkan bayi Anda mengalami lingkungan yang berbeda; ajak jalan-jalan, tunjukkan hal-hal yang menarik di sekitar lingkungan Anda.

7. Biarkan Bayi Anda mengenali berbagai tekstur dan temperatur (tentu jangan terlalu dingin, panas, atau keras). Sediakan lingkungan yang aman bagi eksplorasi bayi, karena pengenalan yang dilakukannya memang butuh waktu.

8. Bacakan buku-buku. Walaupun bayi Anda belum bisa mengikuti atau membaca, namun gambar-gambar dan suara Anda baik buat dia.

9. Mainkan musik atau biarkan bayi Anda mendengarkan musik seperti musik klasik (Mozart misalnya). Penelitian membuktikan bahwa musik klasik dapat merangsang perkembangan neuron-neuron otak bayi.

10. Ketika Anda frustrasi karena bayi Anda menjatuhkan susu ke lantai, ingatlah bahwa dia melakukan itu karena sedang mencoba mengenali dunia.@



Editor: acandra
kompas


baca selanjutnya »»

Rabu, 18 November 2009

Menyusui Tak Bikin Payudara Kendur

Memberikan ASI secara eksklusif kepada bayi tercinta masih menjadi tantangan besar. Beberapa ibu merasa takut jika menyusui akan membuat payudaranya tidak kencang, padahal payudara tidak akan menjadi kendur atau turun karena menyusui.

Masih banyak perempuan moderen yang tidak memberikan ASI eksklusif kepada bayinya karena takut bentuk payudara tidak bagus lagi. Padahal manfaat dari ASI bagi bayi sangat banyak, salah satunya dapat memberikan kekebalan tubuh dan zat antibodi lainnya yang tidak terdapat dalam susu formula.

"Mitos yang mengatakan kalau menyusui bikin payudara turun itu tidak benar. Yang benar payudara akan berubah sesuai dengan waktunya dan menyusui tidak memberikan pengaruh apapun," ujar Selvie Amalia, divisi komunikasi dari Asosiasi Ibu menyusui Indonesia (AIMI) dalam acara jumpa pers Indonesia Maternity & Baby Expo di Hote Twin Plaza, Jakarta, Selasa, (17/11/2009).

Sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa menyusui tidak menyebabkan payudara menjadi
kendur atau turun. Ahli bedah plastik dari University of Kentucky di AS, Dr Brian Rinker dan rekannya melakukan penelitian pada pasien di HealthCare Cosmetic Surgery Associates, Inggris. Hasil penelitian ini menunjukkan menyusui tidak mempengaruhi bentuk dari payudara.

"Hasil ini didasarkan atas tidak adanya perbedaan derajat breast ptosis (istilah medis untuk menentukan payudara kendur atau tidak) pada perempuan yang menyusui dan tidak," ujar Rinker, seperti dikutip dari ScienceDaily.

Peneliti justru melihat hal yang bisa membuat payudara menjadi kendur adalah jika perempuan tersebut merokok. Karena rokok bisa memecah protein elastin di kulit yang berfungsi memberikan elastisitas dan menyokong payudara.

Diperkirakan hanya 1 dari 1.000 perempuan saja yang tidak bisa menyusui, itupun dikarenakan perempuan tersebut tidak memiliki kelenjar air susu sehingga ASI tidak bisa diproduksi. Sedangkan jika memiliki kelenjar tersebut, secara otomatis pasti memiliki ASI dan tinggal bagaimana manajemen laktasi dari ibu menyusui itu sendiri.

Hal yang paling mempengaruhi berhasil atau tidaknya seorang ibu menyusui bayinya adalah bagaimana persiapan sebelum dan saat menyusuinya. Termasuk psikologis dari ibu itu sendiri dan dukungan dari orang-orang disekitarnya seperti suami, orangtua maupun tetangganya. Serta komitmen awal ibu sejak hamil bahwa dirinya ingin memberikan ASI eksklusif pada bayinya.

Selain itu Selvie menambahkan bahwa saat bayi baru lahir saluran pencernaannya masih seperti saringan. Jadi lebih bagus jika diisi oleh ASI yang mengandung kolostrum sehingga saluran pencernaannya menjadi bagus dan bukan diisi oleh zat lain yang belum tentu steril.

Jadi, jangan takut untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi. Karena sudah terbukti menyusui tidak akan merusak atau membuat kendur payudara perempuan.

detik.com

baca selanjutnya »»

Hamil yang Aman untuk Penderita Hepatitis B

Perempuan yang terdiagnosa hepatitis B banyak yang takut hamil karena khawatir bayinya tertular virus yang sama. Tak perlu khawatir, dengan melakukan imunisasi pasif dan aktif, bayi yang dilahirkan dari ibu hepatitis B sangat kecil tertular virus ini.

Virus hepatitis B biasanya bersarang di organ hati yang bisa menyebabkan pengerasan hati hingga kanker hati yang berujung pada kematian jika telat diobati. Masa inkubasi dari virus hepatitis B ini adalah 15 sampai 180 hari.

"Penderita hepatitis B tidak masalah jika ingin hamil yang penting rajin mengontrol diri dan janinnya," kata Dr. Unggul Budihusodo, SpPD-KGEH dari Divisi hepatologi departemen penyakit dalam FKUI/RSCM, saat dihubungi detikHealth, Rabu (18/11/2009).

Bagaimana cara hamil yang aman untuk penderita Hepatitis B?


1. Sebelum hamil lakukan kontrol untuk mengetahui dengan pasti berapa jumlah virus dan tipe virusnya apakah virus aktif atau pasif.
2. Saat usia kehamilan 6 bulan ke atas, ibu hamil diberikan obat antivirus yang harus diminum setiap hari. Ini berguna agar virus yang ditularkan kepada bayi tidak terlalu banyak sehingga lebih aman.
3. Memberikan imunisasi pasif dan imunisasi aktif pada bayi yang baru dilahirkan.

Imunisasi pasif harus diberikan sesaat setelah bayinya lahir. Imunisasi ini berisi serum antibodi (hepatitis B immune globulin atau HBIG). Harganya cukup mahal dan serum ini hanya bertahan 1 bulan saja, jadi harus didukung dengan imunisasi aktif.

Sedangkan imunisasi aktif berisi antigen sehingga nantinya tubuh membuat antibodi sendiri yang bisa bertahan lebih lama di dalam tubuh. Imunisasi aktif ini diberikan sebanyak 3 kali yaitu setelah imunisasi pasif, 3 bulan kemudian dan 6 bulan berikutnya agar bisa memberikan perlindungan yang maksimal pada bayi.

Setelah melahirkan, si ibu juga harus melakukan kontrol kembali untuk memonitor jumlah dan keadaan virus dalam tubuhnya apakah bisa diobati atau tidak. Karena ada beberapa orang yang bisa sembuh dari hepatitis B secara total. "Ini tergantung dari jumlah virus dalam tubuh, tipe virus dan faktor lainnya," kata Dr Unggul.

Jadi bagi ibu yang terdiagnosa Hepatitis B tetap bisa hamil asalkan rajin melakukan kontrol dan berkonsultasi dengan dokter serta memberikan perlindungan pada bayinya melalui obat antivirus serta imunisasi pasif dan aktif.

detik.com

baca selanjutnya »»

Minggu, 15 November 2009

Berikan ASI Meskipun Ibu Bekerja

Pemberian ASI pada bayi dengan ibu yang tetap bekerja terkadang menjadi suatu dilema. Padahal ibu yang bekerja tetap bisa memberikan bayinya ASI dengan beberapa teknik tertentu.

Semua ibu pasti menginginkan bayinya mendapatkan ASI eksklusif bahkan jika memungkinkan pemberian ASI ini bisa berlangsung hingga usia 2 tahun. Karena dalam ASI terdapat berbagai antibodi dan zat-zat yang bisa menguatkan dan meningkatkan pertumbuhan bayi.

"Pada 2 tahun kehidupan pertama ASI yang dibentuk memiliki kadar mangan yang rendah sehingga zat antistres yaitu serotoninnya banyak, sedangkan pada susu formula kadar mangannya tinggi sehingga bayi lebih cepat stres," ujar Dr. Asti Praborini, SpA, IBCLC dalam acara peresmian Klinik Laktasi KMC-Perinasia di Kemang Medical Care, Jakarta.

Lebih lanjut dokter yang biasa disapa Rini ini mengungkapkan bahwa semakin sering
bayi menghisap puting ibu maka produksi ASI nya pun akan semakin banyak. Selain itu pada hari-hari pertama pemberian ASI banyak mengandung antibodi yang sangat berguna untuk bayi.

Bagi ibu yang bekerja bisa menyimpan ASI untuk bayinya dirumah. ASI yang baru dikeluarkan (fresh) bisa bertahan di suhu ruang selama 6 sampai 8 jam, jika disimpan dalam lemari es bisa bertahan 3 sampai 5 hari jika suhunya 4 derajat Celsius atau kurang sedangkan jika disimpan di freezer bisa bertahan 3 hingga 6 bulan.

Jika ibu yang bekerja ingin tetap memberikan ASI pada anaknya, bisa ikuti beberapa tips berikut ini:
1. Pompalah ASI setiap 3 sampai 4 jam sekali selama 15 sampai 20 menit setelah itu ASI bisa disimpan di lemari es.
2. Jaga kebersihan setiap kali akan memompa dengan mencuci tangan dan membersihkan payudara dengan kain yang lembab.
3. Usahakan setiap wadah berisi ASI yang akan dikonsumsi untuk satu sampai dua kali minum (50 sampai 100 ml).
4. Berikan ASI pada bayi melalui gelas atau sendok dan jangan menggunakan botol susu, karena nanti bayi sulit untuk menyusui melalui puting ibunya lagi.

"Jika memberikan ASI dengan menggunakan botol, maka bayi sudah mendapatkan kenikmatan dari botol tersebut sehingga bisa mengakibatkan bayi tidak mau menyusui dengan ibunya dan mempengaruhi produksi ASI," ungkap Rini.


detik.com

baca selanjutnya »»