Rabu, 08 Juli 2009

Merkuri dan Seafood Berhubungan dengan Kemandulan

Share Berbagilah kebaikan dengan mensharing artikel ini melalui FB anda.




Para peneliti membandingkan tingkat merkuri dari beberapa pasangan yang mandul dan produktif. Hasilnya adalah sebagai berikut:
Gender/Fertility Persentase Konsentrasi Merkuri dalam Darah
Laki-Laki Subur 15
Wanita Subur 3.8
Laki-laki Mandul 35
Wanita Mandul 23

Para peneliti mencurigai bahwa tingkat merkuri berhubungan dengan kecenderungan dalam mengkonsumsi seafood (makanan laut). Mereka mendokumentasikan berapa banyak seafood yang dikonsumsi dan juga menemukan bahwa diantara pasangan yang makan lebih banyak seafood cenderung untuk memiliki kandungan merkuri yang tinggi dalam darah mereka.
Bagi laki-laki, merkuri bisa mengganggu kemampuan menembus membran sperma. Bagaimana merkuri memiliki efek pada kesuburan wanita kuranglah jelas, walaupun merkuri dapat juga menyebabkan

kerusakan sel atau genetic.
Merkuri ada dilingkungan sekitar kita bisa secara alami, juga bisa karena polusi dari industri. Limbah industri inilah yang mencemari ikan-ikan diperairan kita. Merkuri sangat beracun buat kita dan hanya perlu beberapa milligram untuk membunuh Anda. Merkuri biasanya dihasilkan dari pembakaran batubara sebagai sumber tenaga. Bakteri dan reaksi kimia di danau dan tanah basah merubah merkuri kebentuk yang lebih beracun lagi, disebut methylmercury. Ikan mulai terkontaminasi dengan methylmercury ketika makan plankton dan ikan kecil lainnya, yang telah menyerap methylmercury juga.
Selama ikan terus menerus terekspos dengan merkuri, zat ini akan terus tertimbun dalam tubuh ikan. Ikan yang memakan ikan lainnya akan jauh lebih terkontaminasi lagi.
Hal ini sungguh memprihatinkan selain dari kasus formalin pada ikan dan bakso dilingkungan kita. Anjuran saya, bagi yang mengalami kesulitan dalam memiliki anak, mungkin lebih baik jika Anda mengurangi konsumsi ikan Anda dan menyeleksi ikan yang ingin Anda makan.

Referensi: http://articles.mercola.com/sites/articles/archive/2002/10/09/mercury-part-eight.aspx


.::Artikel Menarik Lainnya::.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar