Jumat, 31 Juli 2009

kafein(teh, kopi, coklat) versus kehamilan

Share Berbagilah kebaikan dengan mensharing artikel ini melalui FB anda.

Ini peringatan kepada para kaum ibu pecandu kopi dan teh. Jika Anda merencanakan akan hamil dalam waktu dekat, sebaiknya mulailah untuk menghentikan kebiasaan minum kopi, teh atau coklat jauh-jauh hari. Soalnya, menghentikan kebiasaan makan makanan atau minuman yang mempunyai efek ketergantungan-- meski sangat kecil, akan sulit jika dilakukan mendadak.

Simak saja kisah Evi, ibu berusia 28 tahun ini. Ia merasa sulit berhenti dari kebiasaannya minum kopi setiap hari. Saat hamil pun kebiasaan buruk itu tidak bisa ditinggalkan. Bila ia tak menenggak dua cangkir kopi setiap hari, badan Evi terasa pegal, mengantuk dan tak punya tenaga. Belum lagi, ia juga suka minum teh dan coklat.

Kebiasaan itu awalnya tak berdampak bagi ketiga anaknya. Pada saat hamil ketiga, empat tahun lalu, Evi masih rutin mengkonsumsi dua cangkir kopi setiap hari. Meski tidak berdampak serius pada kesehatan anak ketiganya, namun ia memiliki gangguan pada konsentrasinya.

Pada kehamilan anak keempat setahun yang lalu, Evi masih tak bisa meninggalkan kebiasaannya minum kopi. Malang akibatnya ia mengalami pendarahan hebat saat janin memasuki usia tujuh bulan, sehingga bayinya itu harus dilahirkan melalui operasi Caesar. Bayinya lahir tanpa menangis dan harus dirawat dalam inkubator, pernapasannya harus dibantu ventilator. Usaha menyelamatkan bayi prematur tersebut sia-sia. Belum genap seminggu bayi tampan itu pergi untuk selama-lamanya.

Cerita di atas tidak dimaksudkan untuk menakut-nakuti. Sebetulnya, selama hamil Anda tetap dapat menikmati kebiasaan minum minuman favorit seperti kopi, asal tidak berlebihan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa minum kopi dengan jumlah sedang

tidak mengganggu kesehatan atau bayi dalam kehamilan. Namun, perlu diperhatikan jumlahnya, yaitu tidak boleh lebih dari 300 mg kafein. Itu setara dengan kira-kira 3 cangkir kopi.

Yang patut diperhatikan sekarang adalah Anda juga mengkonsumsi makanan lain yang juga mengandung kafein, yang biasanya ditambahkan pada kue atau cake bercita rasa kopi atau coklat.

Karena kafein dapat meningkatkan detak jantung dan metabolisme pada tubuh ibu, yang dampaknya secara akumulatif menyebabkan stress. Padahal, stress merupakan "musuh" paling berbahaya bagi perkembangan janin. Kafein juga menyebabkan insomnia, mudah gugup, sakit kepala, merasa tegang dan lekas marah.

Kafein berdampak pada janin karena kafein dapat menyeberang plasenta dan dapat masuk ke dalam sirkulasi janin. Dampak terberatnya adalah keguguran. Sebuah penelitian menemukan, sedikitnya dua cangkir setiap hari dapat berisiko keguguran dua kali lipat. Sebuah studi oleh McGill Universitas Montreal menunjukkan hubungan antara konsumsi kafein dan keguguran.

Banyak peneliti mengatakan minum kafein dosis tinggi dapat menyebabkan berat bayi lahir lebih rendah. Sebuah study di Yugoslavia membandingkan berat bayi baru lahir antara ibu yang mengkonsumsi 71-140 mg kafein dengan ibu yang mengkonsumsi kafein 0-10 mg.Ibu yang mengkonsumsi 70-140 mg itu melahirkan bayi dengan berat seperempat lebih kecil ketimbang bayi yang dilahirkan ibu yang lain.

Kafein juga dapat menyebabkan sindroma kematian bayi Mendadak. Menurut laporan dalam arsip penyakit pada anak-anak, ibu hamil yang minum lebih dari 4 cangkir kopi setiap hari dapat menyebabkan SIDS (Sudden Infant Death Syndrome). Menurut Dr AL Steinschneider kafein dapat menyebabkan bayi tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Pada bayi baru lahir dapat mengalami sistem pernapasan yang rentan terhadap infeksi dan stress.

Kafein juga dihubungkan dengan detak jantung yang tidak normal pada bayi baru lahir. Pamela Schuetze dan Phillip Zeskind menguji hubungan antara konsumsi kafein dengan detak jantung. Mereka menemukan jumlah intake konsumsi kafein yang lebih tinggi berhubungan dengan rata-rata detak jantung yang juga lebih tinggi.

Kafein memiliki efek diuretik. Kafein dapat mengambil cairan dan kalsium dari tubuh yang diperlukan untuk kesehatan janin dan ibu hamil. Kafein bukan vitamin atau mineral. Ketika Anda mulai minum kopi dan teh, kafein cenderung akan merusak selera makan untuk mengkonsumsi makanan lain yang bergizi.

Rangsangan dari kafein dapat menyebabkan ibu hamil tidak bisa istirahat dan tidur yang cukup. Kafein juga turut campur dalam penyerapan zat besi ke dalam tubuh sebanyak 40 persen, dimana zat besi itu diperlukan baik ibu maupun bayi.

Ujung-ujungnya kafein dapat menyebabkan pernapasan yang cepat, tremor dan secara akumulatif berkembang menjadi penyakit diabetes. Dampak lain ukuran kepala janin lebih kecil dan bayi lahir prematur.

Kalaupun anda tidak mampu berhenti mimum kopi selama hamil, menurut Food Standars Agency (FSA), dianjurkan untuk konsumsi kafein tidak lebih dari 300 mg per hari. Anda juga harus memonitor makanan dan minuman lain yang diduga mengandung kafein seperti teh, soft drink dan coklat. Jumlah 300 mg kafein kira-kira sama dosisnya dengan makan 1 batang coklat, 3 cangkir kopi dan 1 kaleng soda.

Berikut makanan dan minuman yang mengandung kafein, seperti 1 batang coklat mengandung 50 mg kafein, 1 cangkir kopi 75 mg kafein, 1 kaleng cola 40 mg kafein, 1 mug kopi 100 mg kafein dan 1 energy drink 50 mg kafein.

smallcrab.com

.::Artikel Menarik Lainnya::.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar