Kamis, 06 Agustus 2009

DHA Bisa Cegah Serangan Asma Anak

Share Berbagilah kebaikan dengan mensharing artikel ini melalui FB anda.

Selama ini DHA (Docosa Hexaenoic Acid) diketahui sebagai nutrisi penting untuk pertumbuhan otak, terutama pada usia bayi dan balita. Namun menurut studi terbaru di Amerika, DHA juga bisa mencegah seorang anak terserang asma dan meningkatkan kesehatan pernafasannya.

"Dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mengonsumsi DHA, anak-anak yang mendapatkan DHA di awal kehidupan memiliki kemungkinan infeksi saluran respiratorik yang lebih rendah hingga 45 persen, juga kemungkinan munculnya alergi atau asma yang lebih rendah hingga 26 persen," ujar Gregory K. Finn, M.D, dokter spesialis anak dari Washington University School of Medicine Saint Louis dalam seminar 'Peran DHA dan ARA dalam Kesehatan Saluran Pernapasan' di Hotel Shangri-la, Jakarta 5 Agustus 2009.

Menurut Finn, DHA merupakan functional nutrition atau nutrisi yang sangat penting untuk daya tahan tubuh manusia, sama pentingnya dengan vitamin C, A, E yang sangat baik terutama di masa awal (2 tahun pertama) perkembangan manusia.

DHA atau Docosa Hexaenoic Acid merupakan istilah spesifik untuk omega 3 atau

asam lemak linolenat. DHA sudah banyak diketahui sebagai salah satu penyusun terbesar otak yaitu sekitar 40 persen. Sedangkan 60 persennya terdapat pada retina.

Itulah mengapa DHA disebut-sebut sebagai zat ajaib pembuat anak cerdas dan tumbuh dengan baik. Namun studi terbaru di Amerika membuktikan bahwa selain berguna untuk pertumbuhan otak dan penglihatan, DHA juga berguna untuk membentuk sistem pernafasan dan daya tahan tubuh yang optimal.

Hal ini menurut DR. dr. Bambang Supriyatno, SpA(K) disebabkan karena DHA mengandung komposisi yang sangat baik untuk menstabilkan dan meningkatkan kekebalan terhadap infeksi dan alergi, termasuk anak-anak yang memiliki asma.

"Sistem pertahanan pernafasan seorang anak sangat berbeda dengan orang dewasa. Mekanisme pertahanan mereka belum sempurna dan berkembang. Mereka belum punya bulu hidung yang bisa menyaring kotoran atau konka yang bisa mengatur suhu tubuh dengan lingkungan, jadi sangat rentan terkena infeksi saluran pernafasan seperti batuk, pilek atau gejala alergi seperti asma," jelas Bambang, Kamis (6/8/2009).

Dengan adanya DHA, saluran pernafasan anak diharapkan akan menjadi lebih stabil dan terlindung dari infeksi-infeksi virus atau bakteri. Namun Bambang mengingatkan, DHA bukan satu-satunya zat yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh anak, masih banyak faktor.

"Jangan salah pengertian juga, jangan mentang-mentang dibilang DHA sangat baik untuk anak, jadi mengonsumsi suplemen yang mengandung DHA terus menerus," ujar Bambang.

Menurut Bambang, nutrisi yang tepat guna, imunisasi dan lingkungan yang sehat adalah kunci dari membentuk anak yang cerdas, sehat dan kuat. Lalu darimana sumber DHA tersebut? DHA bisa didapatkan dari minyak ikan atau ikan-ikan deepsea seperti salmon.

Jika salmon terlalu mahal untuk Anda, ikan tuna pun bisa dijadikan alternatif. Selain itu, seorang anak bisa mendapatkan DHA dari suplemen-suplemen seperti susu yang mengandung DHA.

Kabar baiknya, DHA juga bisa didapatkan secara gratis dari air susu ibu. Namun komposisi dan banyaknya DHA di Air Susu Ibu (ASI) akan sangat tergantung dari diet atau makanan yang dikonsumsi ibu ketika hamil, jadi berbeda-beda untuk tiap ibu.

Namun kedua ahli tersebut sepakat bahwa ASI adalah golden standar dan harus diberikan secara eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan. Bahkan dalam studinya tersebut, Finn mengaku bahwa bayi yang diberi ASI memiliki kemampuan verbal IQ yang lebih tinggi dibanding mereka yang diberi susu formula yang mengandung DHA.

"Pokoknya nomor satu tetap ASI, nomor dua ASI, nomor tiga ASI," ucap Bambang.

.::Artikel Menarik Lainnya::.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar