Sabtu, 01 Agustus 2009

Radang tenggorokan

Share Berbagilah kebaikan dengan mensharing artikel ini melalui FB anda.

Bogor - Radang tenggorokan merupakan satu penyakit yang kerap menyerang anak-anak. Dan siapa lagi biang keladinya kalau bukan karena infeksi, iritasi, dan alergi. Ketiganya sama-sama menyebabkan rasa sakit di tenggorokan, susah menelan, susah bernapas, batuk, dan demam.
Dokter Spesialis THT RS PMI Bogor, dr. Firman, Sp.THT mengatakan, infeksi yang menyebabkan radang tenggorokan ini bisa bersumber dari tiga hal, yakni kesehatan mulut dan gigi, amandel, serta sinusitis. “Gigi yang busuk atau berlubang akan menjadi tempat berkumpulnya kuman. Kuman inilah yang nantinya akan masuk ke dalam tenggorokan, sehingga menimbulkan infeksi. Untuk mencegahnya, harus rajin menjaga kebersihan mulut dan gigi. Kalau ada gigi yang busuk dan berlubang, harus segera ditangani,” ujar Firman kepada Jurnal Bogor, kemarin.
Dilanjutkan dia, infeksi amandel juga dapat menyebabkan terjadinya radang tenggorokan. Amandel ini sebenarnya sangat bermanfaat pada anak usia empat hingga sepuluh tahun karena amandel merupakan bagian dari pertahanan tubuh, terutama pernapasan bagian atas. “Namun amandel yang sudah tidak berfungsi lagi akan menjadi tempat berkumpulnya kuman, sehingga menyebabkan infeksi pada tenggorokan,” kata Firman.
Sumber ketiga penyebab infeksi tenggorokan ialah sinusitis. Menurutnya, setiap orang punya beberapa pasang organ yang disebut sinus paranasal, ada di pipi, dekat mata, dahi, dan dekat otak. Nah, jika organ ini meradang, itulah yang disebut sinusitis. “Bagi orang dengan sinusitis kronir, lendir akan

terus-menerus mengalir di belakang tenggorokan dan hidung. Hal ini menimbulkan iritasi ke tenggorokan dan menyebabkan radang,” terangnya.
Selain kuman, radang tenggorokan juga dapat terjadi karena virus, yaitu pada saat pilek dan flu. Tapi radang tenggorokan akibat flu dan pilek akan hilang dengan sendirinya, seiring dengan sembuhnya penyakit itu. Flu ringan ini dapat dihantam dengan daya tahan tubuh. Bila daya tahan tubuh bagus, maka ia akan membuat benteng pertahanan sendiri, sehingga tidak diperlukan antibiotik.
“Namun kalau lebih dari seminggu, radang tenggorokan yang disertai flu tidak sembuh juga, apalagi ditambah dengan suara serak, bisa dikategorikan serius. Radang bisa turun ke pita suara. Radang tenggorokan yang disebabkan oleh virus ini bisa menular melalui udara, sedangkan bila penyebabnya oleh kuman dapat menular melalui ludah,” jelas Firman.

Radang Tenggorokan Karena Iritasi dan Alergi
Firman melanjutkan, iritasi juga bisa menjadi biang keladi radang tenggorokan. Hal ini disebabkan makanan yang masuk, seperti makanan terlalu pedas, asam, panas, dingin, dan makanan yang terlalu bergetah ini bisa membuat iritasi pada tenggorokan, contohnya buah-buahan. Untuk mencegahnya, sebaiknya tidak makan buah-buahan dalam jumlah terlalu banyak. “Iritasi juga sering terjadi pada mereka yang bekerja di lingkungan pabrik. Instalansi zat kimia yang dihirup bisa menyebabkan iritasi dan radang pada tenggorokan. Penting bagi pekerja pabrik mengenakan masker,” sarannya.
Sementara itu, sambung Firman, untuk yang alergi merupakan sebuah reaksi hipersensitif bagi orang yang memilikinya. Alergi dapat disebabkan oleh beragam hal, seperti makanan dan minuman, obat-obatan tertentu, cuaca, serta debu. Zat yang menyebabkan alergi itu disebut alergen.
“Alergi terhadap suatu makanan dapat menyebabkan reaksi sakit pada tenggorokan. Selain itu, radang tenggorokan sering dialami mereka yang alergi terhadap jenis buah-buahan tertentu dan olahannya, semisal jus. Minyak goreng bekas juga sering menjadi penyebab alergi dan mengakibatkan radang tenggorokan,” kata Firman.

Nasia Freemeta I
nasiaf@jurnas.com


.::Artikel Menarik Lainnya::.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar