Sabtu, 01 Agustus 2009

Cairan yang dapat diberikan kepada penderita demam berdarah

Share Berbagilah kebaikan dengan mensharing artikel ini melalui FB anda.

Berikut ini beberapa jenis cairan yang bisa diberikan kepada penderita demam berdarah agar terhindar dari kekurangan cairan. Namun, tegas Dr. Handrawan, cairan-cairan ini bukan untuk menyembuhkan penyakit demam berdarah. Menurutnya, tidak cukup dengan minum cairan saja untuk menyembuhkan demam berdarah.


Air Kelapa Muda
Badan Pangan Dunia PBB (FAO - Food & Agriculture Organization) mengakui bahwa khasiat air kelapa muda sebagai penghilang dahaga kaya zat elektrolit alami.

Zat elektrolit dan gizinya lebih dari sekadar minuman olahraga penghilang dahaga produksi pabrik. Disebutkan dalam situs resmi FAO bahwa air kelapa muda itu alami, lezat, serta kaya garam, gula, dan vitamin yang dibutuhkan atlet kelas Olimpiade maupun para amatir. Bahkan badan PBB ini telah mematenkan air kelapa muda yang berkhasiat itu.

Di dalam air kelapa muda terkandung mineral kalium, sodium, chloride, dan magnesium. Zat-zat ini adalah elektrolit yang dibutuhkan tubuh untuk membantu mengatasi ancaman syok pada kondisi kekurangan cairan.
Selain kandungan kalium, air kelapa muda juga mengandung

gula, vitamin B serta C dan protein. Komposisi gula dan mineral yang terdapat dalam air ini begitu sempurna sehingga disebutkan memiliki keseimbangan yang mirip dengan cairan tubuh manusia.

Air Heksagonal
Kebijaksanaan pengobatan tradisional Cina selalu menganjurkan untuk mengonsumsi air "hidup". Tidak pernah disebutkan maksud "hidup" tersebut. Di Korea, orang yang rajin minum air terjun di pegunungan tetap terjaga kesehatannya, demikian kata Yunjo Chung, MD, dokter dari University of Korea. Air "hidup" mungkin adalah air yang kaya dengan kandungan oksigen seperti air terjun itu.

Korea baru-baru ini berhasil mematenkan teknologi bernama Actimo untuk membuat air "hidup" yang mengandung oksigen dan dijual di seluruh dunia. Menurut mereka dalam tubuh manusia terdapat dua bentuk senyawa air, pentagonal (segilima) dan heksagonal (segienam).

Waktu bayi, tubuh manusia lebih banyak mengandung air heksagonal. Pertambahan usia dan gaya hidup kurang gerak, konsumsi makanan berlemak, pencemaran logam berat, pestisida pada sayuran dan buah-buahan membuat pada usia dewasa air pentagonal lebih dominan dibanding air heksagonal.

Pembedaan heksagonal dan pentagonal ini hanya berdasar pada strukturnya. Air pentagonal membentuk rangkaian molekul air dengan ikatan kelompok besar dan tidak stabil.

Sementara itu, air heksagonal membentuk satuan kelompok molekul terkecil dan stabil. Karena kecil dan stabil, maka air heksagonal terserap masuk ke dalam sel tubuh dengan mudah, selanjutnya mengaktifkan proses metabolisme sel, menghasilkan banyak energi, menetralisasi asam buangan, sehingga inti sel terlindungi.

Dengan bentuk molekulnya yang kecil dan stabil, air heksagonal mudah terserap tubuh langsung masuk ke dalam sel-sel. Maka dehidrasi terhindari dan racun-racun yang mengendap dalam tubuh ikut terbuang.

Seperti air putih biasa, air heksagonal ini tidak berasa dan berbau. Dari segi fisik tidak ada perbedaan nyata dengan air putih biasa. Air heksagonal bisa dihasilkan menggunakan mesin yang mirip dengan mesin jus. Harga mesin ini berkisar antara 3 sampai 4 juta rupiah.

Namun, jangan khawatir, air heksagonal juga bisa dihasilkan secara alami. "Caranya dengan menggunakan batu kristal," kata Tom Suhalim, ahli feng shui dan terapi aura.

Tujuh warna batu kristal dicuci bersih dan direndam dalam air garam secukupnya. Rendaman batu kristal ini kemudian dijemur di bawah sinar matahari selama sehari.

Setelah itu, bilas batu dengan air sampai bersih. Pada pagi hari bebatuan kristal itu direndam dalam baskom kaca dan diletakkan di atas rumput. Jemur pada pukul 07.00 sampai 09.00.

"Hasil rendaman air kristal yang dijemur itu adalah air heksagonal," kata Tom. Bila tidak disimpan, air ini bisa diminum dalam 3 jam. Air ini bisa disimpan dalam botol berwarna gelap yang dilapisi aluminium foil dan diminum dalam waktu 2 sampai 3 hari.

Air Jus
Kekurangan cairan karena demam berdarah bisa juga diatasi dengan air jus. Tidak selalu harus jus jambu biji. "Bisa jus pepaya, jeruk, mangga, atau jus kelapa asal pasien suka," tutur Dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A(K) M.Tro.Pad, seorang dokter spesialis anak. Kadar air dalam buah berhitung tinggi, yaitu bervariasi antara 65 sampai 92 persen, sehingga bisa menutupi kekurangan cairan akibat merembesnya plasma darah keluar dari pembuluh.

Michael T. Murray, ND dalam bukunya The Complete Book of Juicing menulis jus mudah diserap tubuh karena bentuknya yang halus dan cair itu. Zat makanan seperti diketahui diserap usus dalam bentuk jus.
Mengonsumsi jus berarti membantu proses pencernaan tubuh dengan mempercepat penyerapan nutrisi kualitas tinggi yang terkandung dalam jus.


Sumber: Majalah HealthToday


.::Artikel Menarik Lainnya::.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar