Kamis, 11 Juni 2009

Inisiasi Menyusui Dini

Share Berbagilah kebaikan dengan mensharing artikel ini melalui FB anda.

Susui bayi segera setelah lahir, dengan meletakkannya segera pada perut dan dada ibu. Upaya ini bisa mencegah kematian bayi baru lahir.

Benar, bayi baru lahir yang diletakkan di perut ibu akan segera merangkak mencari puting susu. Dengan sentuhan ibu yang lembut, ia segera menyentuh dan menekan payudara. Kemudian bayi mencium, menyentuh dengan mulut dan menjilat puting ibu, dan... akhirnya, bayi melekat pada payudara serta mengisap ASI. Proses yang terjadi kurang lebih dalam 1 jam inilah yang disebut Inisiasi Menyusui Dini (IMD).

Jadi, setelah bayi lahir dan tali pusatnya dipotong, jangan dipisahkan dari ibunya tapi segera diletakkan di dada ibu. Bahkan, bayi tak perlu dibedong atau dibersihkan terlebih dahulu. Jika ruangan bersalin dingin, bayi boleh diselimuti dan kepalanya diberi topi.

Karen Edmond, dkk dari Inggris mengadakan penelitian terhadap10.974 bayi di Ghana yang lahir antara bulan Juli 2003 hingga Juni 2004 dan disusui. Dari penelitian mereka seperti yang dimuat jurnal Pediatrics Maret 2006, ditemukan bahwa 22% kematian bayi di bawah usia 28 hari, dapat dicegah dengan memberikan ASI segera setelah lahir, dan 16% bila bayi disusui sejak hari pertama kehidupannya.

Keuntungan IMD. Banyak faktor yang menyebabkan IMD dapat mencegah kematian bayi:

* Bayi terhindar dari hipotermi (kedinginan) karena

adanya kontak antara kulitnya dan kulit ibu.
* Bayi cepat dapat kolostrum ASI yang kaya antibodi, zat anti-infeksi dan zat penting untuk usus bayi.
* Keberhasilan menyusui lebih optimal.
* Tidak ada kesempatan bagi bayi untuk diberikan makanan lain selain ASI.

Belanja data. Sayangnya, belum semua rumah sakit di Indonesia melaksanakan program IMD yang sarat manfaat ini. Kebanyakan bayi baru lahir biasanya langsung dibersihkan dan dibedong sebelum diletakkan di dada ibunya. Ini mengakibatkan “bayi disusukan“, bukan “bayi menyusu.“
Jika Anda ingin sukses melakukan inisiasi menyusui dini, berikut kiatnya.

* Cari informasi sebanyak-banyaknya tentang IMD saat hamil atau saat berencana hamil.
* “Shopping” rumah sakit dan dokter kandungan yang mau melakukan IMD. Bila tidak ada, Anda dapat memintanya kepada pihak rumah sakit.
* Minta pihak rumah sakit untuk melakukan rooming in (rawat gabung) selama 24 jam (tidak setengah-setengah).

::ayahbunda::

.::Artikel Menarik Lainnya::.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar