Kamis, 12 November 2009

1.000 Hari Pertama Anak Jadi Kunci Melawan Penyakit

Share Berbagilah kebaikan dengan mensharing artikel ini melalui FB anda.

Badan PBB Unicef menemukan banyak balita yang tidak mampu melawan penyakit karena gizi buruk. Padahal kunci anak bisa melawan penyakit adalah pada 1.000 hari pertama mereka.

"Asupan nutrisi di bawah normal telah mencuri kekuatan anak dan membuat tubuh tidak bisa melawan penyakit yang berbahaya. Untuk itu dibutuhkan perhatian khusus agar dapat mengatasi masalah ini," ujar Ketua Unicef Ann Veneman, seperti dikutip dari BBCNews, Kamis (12/11/2009).

Organisasi ini juga telah menyatakan bahwa 1.000 hari pertama kehidupan merupakan masa kunci untuk menentukan kesehatan anak nantinya dan mengatasi masalah kekurangan gizi ini. Unicef mempromosikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan sebagai sumber gizi juga merupakan salah satu pencegahan yang baik.

Sampai saat ini masalah gizi buruk pada anak-anak miskin di beberapa negara berkembang masih menjadi masalah kesehatan besar yang belum dapat ditangani dengan maksimal, meskipun di beberapa negara tertentu sudah terdapat beberapa kemajuan.

Laporan yang diberikan oleh Unicef mengungkapkan bahwa masih banyak kematian yang


terjadi pada anak-anak terkait dengan pola makan yang buruk. Selain kematian, kerugian lain yang mungkin didapatkan anak adalah memiliki pertumbuhan yang terhambat.

Rata-rata tingkat pertumbuhan anak yang terhambat karena ada beberapa anak yang pertumbuhannya normal, tapi sebagian lagi justru memiliki kelebihan berat badan atau kekurangan. Selain itu faktor makanan yang buruk juga ikut mempengaruhi.

Selain ASI, program lain yang juga bisa mengurangi angka kematian bayi diantaranya pemberian garam beryodium untuk membantu perkembangan otak dan pemberian suplemen vitamin A yang dapat membantu pertumbuhan tulang dan kemampuan tubuh untuk melawan penyakit infeksi.

Unicef bersama mitra-mitranya termasuk pemerintah negara dan badan-badan bantuan internasional sedang bekerja untuk meningkatkan gizi anak-anak di 150 negara di dunia.

Berdasarkan pemantauan Unicef dan juga data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Bank Dunia (World Health), sejak tahun 1990 proporsi anak-anak yang berat badannya di bawah normal memang sudah menurun, tapi hanya 63 dari 117 negara saja yang telah berhasil mencapai Millennium Development Goals (MDGs).

Kemajuan yang sangat sedikit terjadi di Afrika, sedangkan Asia telah melakukan kemajuan yang lebih baik meskipun India hanya membuat sedikit kemajuan. Sementara itu di Amerika Selatan telah membuat beberapa langkah penting.

"Gizi buruk memiliki konsekuensi jangka panjang terhadap kehidupan anak itu sendiri termasuk mengganggu kinerja sekolahnya. Ini adalah isu penting yang harus segera ditangani dengan baik," ujar Kitty Arie, penasihat kebijakan di Save the Children Charity.


detik.com

.::Artikel Menarik Lainnya::.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar