Rabu, 09 Desember 2009

Atasi Trauma Batita

Share Berbagilah kebaikan dengan mensharing artikel ini melalui FB anda.

Eksplorasi identik dengan pengalaman. Namun, tak selamanya pengalaman yang didapat si batita berbuah manis, ada juga yang meninggalkan kesan tidak menyenangkan. Bila kejadian tak mengenakkan itu membekas amat mendalam pada diri si batita, itulah yang disebut pengalaman traumatik.

Apa pun pengalaman traumatik yang dialami anak, menurut Ani Suriani, Psi, bila memungkinkan, tangani trauma langsung di hari saat si kecil mengalami kejadian yang tidak menyenangkan itu. Mungkin tidak langsung "sembuh", dalam arti si batita lantas mau melakukan aktivitas itu lagi. Tapi setidaknya kita telah mengantisipasi peristiwa tidak mengenakkan itu terpendam dalam diri si kecil lalu berubah menjadi fobia.

Berikut 6 langkah yang diberikan psikolog dari Pusat Konsultasi Tumbuh Kembang Anak dan Remaja Ramaniya ini.

1. Berikan rasa nyaman dan aman
Ketika si batita mengalami peristiwa yang tidak mengenakkan atau menakutkan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memberikan rasa aman dan nyaman. Banyak cara yang dapat dilakukan, di antaranya memberi pelukan, belaian, atau usapan penuh kasih sayang.

2. Biarkan si batita menangis


Ketika si batita merasa kaget dan kesakitan, reaksi yang pertama kali dilakukan umumnya menangis. Biarkan ia menangis, karena dengan begitu ia menyalurkan emosinya. Penyaluran emosi penting untuk menenangkan gejolak hatinya.

3. Akui rasa sakit, takut, dan cemas yang dirasakan
Jangan abaikan rasa takut, sakit, atau cemas yang muncul ketika batita mengalami peristiwa yang tidak mengenakkan. Pengakuan ini juga bermanfaat untuk memberikan pelajaran emosi yang dirasakan lewat peristiwa yang sedang dialami saat ini adalah rasa sakit dan takut.

4. Beri pertolongan pertama
Segera beri pertolongan pertama untuk mengurangi rasa sakitnya. Cermati, apakah ada yang membahayakan keselamatan si batita. Bila perlu, segera bawa ke tenaga medis untuk mendapatkan penanganan.

5. Gali perasaannya
Ketika sudah tenang, mintalah si batita bercerita. Gali perasaannya agar anak memahami bahwa peristiwa yang dialami itu sebenarnya akibat keteledorannya sendiri. Jelaskan dampak yang mungkin ditimbulkan dan ingatkan untuk lebih berhati-hati lagi.

6. Sampaikan penjelasan yang jadi penyebabnya
Beri penjelasan dengan bahasa sederhana yang menjadi penyebab peristiwa itu terjadi agar ia bisa mempelajari peristiwa itu dan berupaya agar tak terulang. Namun, jangan sampai menyalahkan atau memojokkan. (Nakita/Utami)



Editor: Anna

Sumber : www.tabloid-nakita.com

.::Artikel Menarik Lainnya::.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar