Senin, 14 Desember 2009

Membuat yogurt

Share Berbagilah kebaikan dengan mensharing artikel ini melalui FB anda.

Bahan:

* 1 liter susu cair / susu murni
* 4 sendok makan yogurt polos sebagai starter (bibit/biang). Yogurt polos adalah yogurt yang masih murni tanpa pemanis, penambah citarasa dan aroma (essence), atau pewarna. Siapkan yogurt starter pada suhu kamar, jangan menggunakan starter yang langsung diambil dari lemari es.
* 2 -5 sendok makan susu bubuk (kalau mau).

Alat:

* Kompor
* Panci kaca atau panci stainless steel
* Thermos panas – dingin
* Thermometer
* Wadah penyimpanan / kemasan yoghurt

Cara Membuat:

1. Tuang susu cair ke dalam panci kaca. Jika diinginkan bisa ditambahkan 3 sendok makan susu bubuk, dicampur rata. Susu bubuk berguna untuk mendapatkan yogurt yang lebih kental. Selain itu susu bubuk juga dapat berguna untuk memperkaya nutrisi yogurt misalnya untuk mengurangi kadar lemak atau meningkatkan kadar kalsium, tinggal ditambahkan susu bubuk non-lemak atau susu bubuk kaya kalsium.
2. Panaskan susu dalam panci diatas kompor dengan api kecil (sambil sesekali diaduk) sampai susu mulai beruap, sekitar 85 C. Pemanasan ini bertujuan untuk

membunuh bakteri yang tidak diinginkan yang mungkin akan hidup bersama dengan bakteri pembuat yogurt. Selain itu pemanasan berguna untuk mengkondisikan media pertumbuhan bakteri pembuat yogurt untuk menghasilkan asam susu (asam laktat) secara maksimal.
3. Matikan kompor, tunggu susu mendingin sampai hangat-hangat kuku, sekitar 40 C. Pendinginan dapat dipercepat dengan memindahkan panci kedalam bak cuci piring (sink) yang digenangi air dingin dengan kedalaman sekitar 5 cm.
4. Tambahkan 4 sendok makan yogurt starter, aduk sampai rata.
5. Tahap penting dari pembuatan yogurt adalah inkubasi (penumbuhan/pembiakan). Inkubasi memerlukan suhu hangat sekitar 38 C. Masa inkubasi ini memerlukan suhu hangat minimal selama 5 jam. Biasanya masa inkubasi memakan waktu sekitar 8 jam. Untuk wadah inkubasi jangan menggunakan bahan logam karena dapat mempengaruhi proses fermentasi. Siapkan thermos panas – dingin sebagai inkubator. Thermos ini bisa digunakan untuk tempat menyimpan air/makanan panas maupun dingin. Thermos ini biasanya mempunyai mulut/bibir thermos yang besar. Bilas thermos dengan air panas matang dua kali supaya bagian dalam thermos steril dan hangat. Tuang susu hangat ke dalam thermos, tutup rapat. Balut thermos dengan handuk tebal dan tempatkan di bagian ruangan yang paling hangat. Bila perlu thermos ditempatkan di bawah lampu sorot yang cukup hangat.
6. Setelah 5 jam, cek apakah fermentasinya berhasil. Jika yogurt menggumpal dan berbau keasaman berarti proses fermentasi susu telah berhasil. Masa inkubasi bisa diperpanjang sampai 12 jam. Semakin lama masa inkubasi semakin “tua” yogurt yang dihasilkan. (semakin banyak laktosa yang diubah menjadi asam laktat). Yogurt “tua” lebih keras dan bau asamnya lebih tajam.
7. Pindahkan yogurt dari thermos ke wadah yang sesuai untuk penyimpanan dalam lemari es. Simpan yogurt yang sudah jadi dalam lemari es. Yogurt dapat dikonsumsi selama dua minggu.
8. Yogurt dapat ditambahkan pemanis, penambah citarasa dan aroma (essence), atau pewarna makanan.



http://mamapinky.com/

.::Artikel Menarik Lainnya::.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar