Sabtu, 10 Oktober 2009

Bidadari Surga

Share Berbagilah kebaikan dengan mensharing artikel ini melalui FB anda.

Bidadari Surga
Penulis : Indriani Budi Astuti

KotaSantri.com : "Dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang
bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik, sebagai balasan bagi
apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al-Waaqi'ah [56] : 22-24).

Sebuah kehidupan di Jannah yang penuh dengan kenikmatan yang tiada tara.
Air yang terpancar dari mata air Kafur, Tsanim, dan Salsabil serta
sungai-sungai yang mengalirkan air susu. Kemudian, para gadis yang elok
nan rupawan berdiam diri di dalam istana-istana surga, mereka tak kan
pernah keluar melainkan menunggu para calon suaminya yang beriman ketika
di dunia.

Kecantikan, keindahan tubuh, keanggunan, dan segala kelebihan yang
dimilikinya tak bisa dilukiskan dengan kata-kata, tak mampu untuk
digambarkan dengan pena-pena kita. Gadis perawan itu terjaga kesuciannya,
tak pernah tersentuh oleh tangan-tangan, jahil baik dari kalangan manusia
maupun jin. Mereka adalah para wanita surga atau yang lebih kita kenal
dengan nama BIDADARI.

Demikianlah gambaran yang terlintas di benak kita, sekilas mengenai
bidadari dan keindahan surga. Untuk selebihnya, wallahu a'lam. Gambaran
tentang surga dan neraka, malaikat dan bidadari, merupakan sesuatu yang
termasuk ke dalam perkara ghaibiah. Kita mengimaninya berdasarkan
informasi yang diberikan melalui firman Allah dan sabda RasulNya.

***

Karakteristik Sang Bidadari

Mengenai bidadari itu sendiri, kita mengetahuinya sesuai dengan yang
diinformasikan oleh Al-Qur'an dan As-Sunnah. Di antara kabar itu, adalah


karakter sang bidadari, inilah karakter yang dimiliki oleh wanita surga
itu, yakni Cantik dan Berakhlak baik.

Sekali lagi, siapa pun tak dapat menggambarkan kecantikannya. Jangankan
untuk itu, sekadar mengkhayalkannya saja kita tak berdaya. Namun
kecantikan dan keindahan bentuk tubuhnya, Allah berfirman, "Seakan-akan
bidadari itu permata yaqut dan marjan." (QS. Ar-Rahmaan [55] : 58).

"Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi
cantik-cantik." (QS. Ar-Rahmaan [55] : 70).

"(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit di dalam rumah."
(QS. Ar-Rahmaan [55] : 72).

Ath-Thabrani meriwayatkan dalam kitab Mujamnya dari Ummu Salamah, dia
berkata, "Wahai Rasulullah, tolong terangkan kepadaku tentang firman Allah
: Huurun 'iin." Rasulullah berkata, "Huurun 'iin artinya mata yang indah
dan jeli." Aku berkata lagi, "Wahai Rasulullah, tolong terangkan kepadaku
tentang firmanNya : Kaamtsaalil lu'lu'il maknun." Rasulullah berkata,
"Artinya bersih sebersih mutiara yang tak pernah disentuh tangan." Aku
berkata lagi, "Wahai Rasulullah, tolong terangkan kepadaku tentang
firmanNya : Fii hinna khairaat hisaan." Rasulullah berkata, "Baik
akhlaknya dan cantik wajahnya." Aku berkata lagi, "Tolong terangkan
kepadaku tentang firmanNya : Kaannahunna baidhun maknuun." Rasulullah
berkata, "Kelembutan kulit mereka seperti kulit yang ada di bagian dalam
kulit telur." Aku berkata lagi, "Wahai Rasulullah, tolong terangkan
kepadaku tentang firmanNya : Uruban atrooban." Rasulullah berkata, Mereka
yang di dunia sudah tua renta, di surga menjadi gadis-gadis yang sebaya."
(Hadits ini diriwayatkan oleh Thabrani, dari Bakar bin Sahl Ad-Dimyathi,
dari Umar bin Hasyim Al-Hassan, dari Hasan, dari bapaknya, dari Ummu
Salamah, dia berkata, "Aku mengingatnya.").

Itulah gambaran tentang karakteristik dari bidadari surga. Di samping itu,
juga ada karakteristik khusus yang tak dimiliki oleh wanita dunia, di
antara karakteristik khusus wanita surga itu adalah :

"Suci dan disucikan," sebagaimana firman Allah SWT, "Dan untuk mereka di
dalamnya ada istri-istri yang suci." (QS. Al-Baqarah [2] : 25). Mereka
tidak memiliki sejumlah kotoran atau mengalami proses sekresi seperti
halnya wanita dunia, misalnya haidh, nifas, buang air kecil atau buang air
besar, ludah, dahak, peluh, serta kentut, baik yang berbunyi maupun tidak.

Penuh CINTA, dalil yang berkenaan dengan ini adalah firman Allah SWT dalam
surat Al-Waaqi'ah [56] : 37, "Penuh cinta lagi sebaya umurnya."

Gadis ABADI, dalam surat An-Naba ayat 33, diterangkan maksud dari
gadis-gadis remaja yang sebaya adalah mereka tidak pernah mengenal uban
atau tua, bahkan setiap pekan mereka akan bertambah cantik dan menawan.

Tidak Mata Keranjang (QS. Ar-Rahmaan [55] : 56) dan hanya tinggal di dalam
rumah. Inilah yang seharusnya menjadi kaca perbandingan bagi setiap
mu'minah, sang bidadari begitu extra dalam menahan pandangan dan tidak
pernah ke luar dari istananya.

Tubuhnya wangi dan bercahaya. Dalam riwayat Bukhari dalam Kitab Shahihnya,
Rasulullah SAW bersabda, "Seandainya salah seorang dari wanita surga
menampakkan diri ke bumi, niscaya akan bercahaya antara bumi dan langit
dan niscaya antara bumi dan langit itu dipenuhi dengan bau wangi. Tutup
kepala wanita surga saja lebih baik daripada dunia dan segala isinya."
(Diriwayatkan oleh Abu Bakar bin Abi Dunya).

Do'a bidadari untuk para suami mereka di dunia, dalam Kitab Maraasilnya,
'Ikrimah meriwayatkan, "Sesungguhnya para bidadari berdo'a untuk para
suami mereka saat para suami mereka masih berada di dunia. Mereka berkata
: Ya Allah, tolonglah dia dalam menjalankan agama, hadapkan dia dengan
hatinya untuk taat kepadaMu, dan sampaikan dia kepada kami, demi
kemuliaanMu, wahai Rabb Maha Penyayang di antara semua yang penyayang."

Subhanallah... Demikianlah karakteristik wanita surga itu. Untuk para
wanita, seharusnyalah kita terbetik rasa iri dengan para bidadari
tersebut, agar termotivasi untuk menjadi wanita muslimah yang taat pada
Allah dan RasulNya. Sekarang kalau sudah begitu, apa yang ada di benakmu,
wahai mukminah???

***

Wanita Dunia Bisa Lebih Baik dari Bidadari Surga

Surga adalah hak asasi atas muslim yang beriman dan beramal shalih. Surga
dipersembahkan khusus bagi hambaNya yang taat, baik dari kaum pria maupun
wanita. Begitu pula dengan seorang wanita jika ia berniat untuk berhijrah
menjadi seorang mukminah sejati. Perlombaan untuk menjadi lebih baik
dibandingkan dengan makhluk Allah lainnya adalah hak asasinya sebagai
seorang hamba.

Dengan melihat karakteristik sang bidadari, seharusnyalah hal tersebut
menjadi cermin bagi setiap wanita dunia. Bidadari adalah makhluk yang
tercipta mirip dengan bangsamu, wahai wanita, tapi ketahuilah engkau bisa
lebih baik dan lebih mulia darinya, Insya Allah. Ingatlah firman Allah
dalam surat At-Tiin ayat 4, "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
dalam bentuk sebaik-baiknya."

Maka dari itu, berusahalah, berlombalah, dan bersegeralah dalam ketaatan
kepada Allah SWT agar engkau lebih anggun daripadanya. Di antara jalan
yang dapat ditempuh adalah MENJAGA KESUCIAN. Jagalah permatamu, wahai
mukminah, janganlah kau umbar dan kau jual dengan harga yang murah,
apalagi harga itu adalah harga duniawi yang kotor.

Milikilah rasa penuh cinta. Tumbuhkanlah cinta itu hanya kepada Allah
serta mempersiapkan cintamu itu untuk seorang laki-laki yang akan menjadi
suamimu atau telah sah menjadi suamimu. Janganlah terjerat dan
terperangkap dengan rayuan gombal dan cinta buta, sebab hal itu hanya akan
menggoreskan luka di hatimu.

Jagalah dan tundukkanlah pandanganmu, karena wanita dunia yang menyakiti
suaminya dengan memandang pria lain (sekalipun terpaksa), merupakan wanita
yang memiliki kekurangan dan kehinaan dalam dirinya. Maka pantaslah jika
suaminya (yang shaleh) akan direbut oleh para bidadari surgawi.

Referensi :
1. Ukhti Al-Muslimah Sabiiluki ilal Jannah. Karya Itisham Ahmad Sharraf,
Daar Al-I'tisham.
2. Ensiklopedia Surga, Karya Mahir Ahmad Ash-shufi, Pustaka Azzam.
3. Mu'minah, No. 8 Tahun I, 2006.

---------------------------
Jadikanlah Sabar dan Shalat Sebagai Penolongmu. Dan Sesungguhnya Yang
Demikian itu Sungguh Berat, Kecuali Bagi Orang-Orang yang Khusyu [ Al
Baqarah : 45 ]

http://www.mail-archive.com/syiar-islam@yahoogroups.com/msg04410.html



.::Artikel Menarik Lainnya::.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar