Rabu, 25 November 2009

Masih Perlukah Mengonsumsi Suplemen?

Share Berbagilah kebaikan dengan mensharing artikel ini melalui FB anda.

Berbagai macam suplemen seperti vitamin C, vitamin E maupun yang mengandung mineral lain marak dijual. Seberapa penting konsumsi suplemen bagi tubuh yang diklaim bisa mempertahankan stamina tubuh?

Beberapa penelitian memang menunjukkan bahwa vitamin, mineral, asam lemak esensial dan bioflavonoid bisa melindungi tubuh dari penyakit degeneratif (diabetes, penyakit jantung, kanker, arthritis, gangguan imunitas hingga penyakit Alzheimer) serta penyakit karena gangguan perkembangan (berat lahir rendah, gangguan saraf dan perkembangan mata).

Namun menurut para ahli vitamin dan mineral yang terkandung di dalamnya tidak akan memberikan manfaat apapun jika seseorang sudah memiliki pola hidup seimbang dan mengonsumsi makanan yang sehat.

Sejak pertama kali suplemen ini ditemukan pada awal abad 20, ahli gizi telah mengungkapkan bahwa seseorang tidak perlu mengonsumsi suplemen jika memiliki pola makan seimbang.

Dalam hal ini pola makan mengandung karbohidrat yang diproses, buah dan sayuran segar, susu dan produk susu, daging, ikan dan telur, kacang-kacangan, lemak tunggal tak jenuh dan minyak. Jika banyak mengonsumsi makanan ini mungkin seseorang tidak butuh suplemen.

Namun ada beberapa kelompok orang yang tidak bisa mengonsumsi makanan secara seimbang sehingga membutuhkan tambahan suplemen, yaitu seperti dikutip dari Health24, Kamis (26/11/2009):

1. Orang dengan diet tertentu. Orang yang hanya mengonsumsi makanan tertentu saja

seperti hanya makan sayuran dan buah tentu akan kekurangan zat besi, zink dan vitamin B12.

2. Memiliki masalah dengan pola makan. Orang dengan pola makan tidak normal seperti anoreksia atau bulimia tentu membutuhkan zat gizi tambahan agar bisa bertahan hidup.

3. Alergi makanan tertentu. Jika orang sensitif atau alergi terhadap suatu jenis makanan maka harus menghindari makanan tersebut. Seperti orang yang alergi susu, cenderung akan kekurangan kalsium dan vitamin B yang harus diseimbangkan dengan suplemen.

4. Mengonsumsi obat penyakit kronis. Orang yang menderita suatu penyakit kronis dan harus teratur mengonsumsi obat, biasanya akan terganggu asupan zat gizi mikronya.

5. Gangguan pencernaan. Orang yang terhambat pencernaannya sehingga mengganggu penyerapan makanan dapat mengalami kekurangan suatu zat dalam tubuhnya. Ini bisa dibantu dengan tambahan suplemen dari luar.

6. Kelompok dengan kebutuhan gizi khusus. Anak-anak, ibu hamil dan menyusui serta orangtua biasanya memiliki pola konsumsi makanan yang tidak seimbang, seperti akibat ingin menurunkan berat badan atau yang lainnya.

Tapi jika Anda merasa sudah memiliki pola makan yang seimbang, maka suplemen tidak terlalu dibutuhkan. Namun, jika salah satu zat gizi tidak terpenuhi, mungkin sudah saatnya Anda mengonsumsi salah satu suplemen untuk melengkapinya. Pilihlah suplemen dengan kadar yang sesuai kebutuhan dan jangan yang memiliki kadar terlalu tinggi.


detik.com


.::Artikel Menarik Lainnya::.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar