Kamis, 07 Juni 2012

Redakan Stres Dengan Latihan Pernafasan





Stres adalah salah satu gangguan psikologis yang dapat menganggu aktivitas Anda. Penyebab stres bisa bermacam-macam, mulai dari tekanan pekerjaan, masalah rumah tangga, hingga masalah ekonomi dan sebagainya.


Hampir setiap hari Anda akan berhadapan dengan stres. Perlu Anda ketahui bahwa stres adalah salah satu pemicu utama meningkatnya nafsu makan berlebihan, yang dapat menggagalkan usaha Anda dalam menurunkan berat badan. Nah, agar Anda tidak makan berlebihan saat stres, Anda bisa mengatasinya dengan latihan pernafasan.

Latihan pernafasan merupakan metode bernapas dengan cara tertentu untuk meningkatkan dan memperbaiki kinerja sistem pernafasan (respirasi). Latihan ini berperan dalam memperbaiki kinerja paru-paru dalam menyerap oksigen secara optimal. Penelitian menyebutkan bahwa melakukan latihan pernafasan selama 30 detik sampai dengan 2 menit lima kali sehari yang dilakukan secara rutin dalam waktu 12 pekan dapat meningkatkan kinerja paru-paru sebanyak 10 %.

Tak hanya berguna untuk meredakan stres, latihan pernafasan juga dapat meningkatkan energi, menstabilkan tekanan darah, membantu mengeluarkan racun dalam tubuh melalui urin, keringat, dan sebagainya serta meningkatkan kesehatan sistem pencernaan. Tak perlu tempat atau waktu khusus untuk melakukan latihan ini. Anda bisa melakukannya di mana saja dan kapan saja.

Cara melakukan latihan pernapasan
Melakukan latihan pernafasan tidaklah sesulit yang Anda bayangkan. Bahkan Anda bisa melakukan latihan ini ditengah kesibukan Anda. Caranya mudah, yaitu, Anda cukup duduk dalam posisi yang nyaman, tutuplah kedua mata Anda. Tarik napas dalam-dalam melalui hidung dan tahan selama lima detik, kemudian keluarkan secara perlahan dari mulut selama tujuh detik. Ulangi hingga 4-5 kali. Anda juga bisa melakukan latihan ini dengan cara lain yaitu, ambil napas dalam-dalam dari hidung, tahan 5 detik kemudian hembuskan melalui mulut dengan mengeluarkan suara, dan rasakan manfaatnya bagi kebugaran Anda.

Lakukan latihan pernafasan setiap kali Anda mengalami stres, panik, gugup, dan kondisi lain yang membuat Anda tidak nyaman. Latihan pernafasan juga baik untuk menjernihkan pikiran, merelaksasi tubuh, dan meningkatkan konsentrasi Anda. Mari biasakan hidup sehat dengan rajin melakukan latihan pernafasan.
Artikel Terkait

duniafitnes.com

baca selanjutnya »»

Cara Membedakan Roti Berpengawet Dengan yang Tidak








Penggunaan bahan pengawet dalam makanan kini semakin marak saja. Padahal, penggunaan bahan pengawet dalam jangka panjang bisa menimbulkan kanker.

Beberapa hari belakangan ini banyak beredar info tentang bahaya roti bakery karena mengandung banyak pengawet. Jangan panik dulu! Tidak semua roti berbahaya. Karena itu ketahui tips membedakan roti yang mengandung banyak bahan pengawet?

Hampir semua produk industri masa kini tidak ada yang bebas dari zat aditif (tambahan) dan zat pengawet. Keduanya telah digunakan dalam industri makanan, obat dan kosmetik selama ratusan tahun.

Zat pengawet adalah salah satu zat aditif yang tentu saja dipakai untuk membuat suatu produk tidak cepat rusak karena gangguan jamur, bakteri atau mikroba lainnya.

Ir Chandra Irawan, MSi, pakar kimia pangan dan gizi dari Akademi Kimia Analis Bogor menuturkan, sebagian produsen 'nakal' memang suka memasukkan zat pengawet seperti Calcium Propianate dan Potassium Bromate secara berlebihan ke dalam adonan roti. Pengawet ini biasanya ditambahkan agar roti lebih tahan lama dan tampilan selalu menarik.

Potassium Bromate (KBrO3) merupakan bread improver yang biasanya ditambahkan pada roti dan tepung, yang berfungsi sebagai pengembang adonan roti, membuat roti lebih kuat dan lebih elastis.

Tapi Potassium Bromate dianggap karsinogen (pemicu kanker) oleh Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (Agency for Research on Cancer atau IARC) yang bisa berbahaya bila dikonsumsi, seperti diberitakan nowpublic, Rabu (2/3/2011).

Sebuah penelitian yang dilakukan Y Kurokawa, A Maekawa, M Takahashi dan Y Hayashi dari Division of Toxicology, National Institute of Hygienic Sciences, Tokyo, juga telah menemukan bahwa KBrO3 dapat menginduksi tumor sel ginjal, mesotelioma dari peritoneum, dan sel tumor follicular tiroid, seperti diberitakan ncbi.nlm.nih.gov.

Secara teori, substansi pengawet ini seharusnya keluar dari adonan roti selama dipanggang, tetapi jika terlalu banyak ditambahkan atau jika roti tidak dimasak cukup lama atau tidak pada suhu cukup tinggi, maka pengawet tersebut akan tetap bersisa pada roti.

"Pengawet itu kan fungsinya untuk membunuh mikroorganisme. Tapi kalau pengawetnya dimasukkan secara berlebihan, maka akan susah disintesis atau degradasi oleh tubuh, akhirnya terendapkan. Nah, lama-lama ini bisa memicu kanker karena kan sifatnya karsinogen," jelas Ir Chandra.

Sedangkan Calcium Propianate digunakan sebagai pengawet dalam roti dan makanan yang dipanggang lainnya. Pengawet ini digunakan untuk mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri. Tapi produsen seringkali menambahkan pengawet ini secara berlebihan dalam adonan roti.

"Ya tapi tidak semua produsen seperti itu, jadi harus pintar-pintar memilih," jelas Ir Chandra.

Berikut beberapa cara yang diberikan Ir Chandra untuk membedakan roti yang menggunakan pengawet secara berlebihan, yaitu:

Masa kadaluarsa roti menjadi sangat lama dari biasanya
Tampilan roti sangat putih
Teksturnya tidak lembut dan kenyal, tetapi menjadi agak keras sehingga bisa tahan lama.

Penggunaan zat pengawet yang berbahaya dalam makanan bukanlah isu baru di dunia kesehatan. Namun, persoalan tersebut hingga kini tak kunjung mencapai penyelesaian. Hingga kini berbagai jenis makanan berbahan pengawet masih banyak dijumpai. Ironisnya, tak sedikit dari makanan tersebut biasa dikonsumsi anak-anak.

“Pada makanan untuk anak-anak banyak dijumpai penggunaan pewarna, pemanis, pengawet, kandungan mikroba, dan adanya logam berat Cu dan Pb,” ujar Ahli Gizi Ida Ruslita Amir SKM MKes saat dijumpai pada acara jumpa media bertema “Kota Besar Minim Tempat Bermain Umum yang Layak bagi Anak”.

Banyak dalih yang digunakan sebagai alasan penggunaan bahan pengawet. Salah satunya untuk membuat makanan lebih awet dan tahan lama. Tak ayal, bahan pengawet pun ditambahkan pada makanan yang cepat busuk, seperti daging, telur, susu termasuk sayur-sayuran,dan buah-buahan.

Ahli gizi yang juga anggota DPP Persatuan Gizi Indonesia (Persagi) mengatakan bahwa jenis bahan pengawet yang digunakan dalam setiap makanan itu berbeda-beda, bergantung pada tujuan si pembuat makanannya saja.

Beberapa bahan pengawet yang umum digunakan masyarakat misalnya saja boraks, yaitu bahan pengempal yang mengandung bahan logam berat boron, atau formalin yang kerap digunakan seperti pada mi, bakso, pempek, yang ternyata merupakan pengawet yang banyak digunakan untuk mayat.

Bahan pengawet lain yang juga sering digunakan antara lain sulfite. Semacam bahan pengawet yang biasa digunakan untuk potongan kentang goreng atau udang beku. Sedangkan nitrit, umumnya banyak digunakan untuk mengawetkan daging olahan seperti sosis dan kornet dalam kaleng serta untuk mengawetkan keju.

Selain itu, ada pula benzoat yang banyak digunakan untuk memberikan rasa awet pada minuman ringan, saus, kecap, sari buah, dan makanan lainnya. Ada pula propionat yang banyak digunakan sebagai pengawet untuk roti dan keju olahan.

Umumnya, bahan pengawet yang terkandung di dalam makanan ini akan membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroba spesifik dan bisa menghambat germinasi spora mikroba, yang mengakibatkan terhambatnya transportasi zat gizi untuk kehidupan sel mikroba serta menghambat kerja enzim di dalam sel.

“Bahan pengawet tersebut dapat terakumulasi pada tubuh manusia dan bersifat karsinogenik, yang dalam jangka panjang menyebabkan penyakit-penyakit seperti kanker dan tumor pada organ tubuh manusia,” ungkapnya.

Hal senada juga dikatakan pakar pangan dari Institut Pertanian Bogor Ir Eddy Setyo Mudjajanto. Dia mengatakan bahwa apabila seseorang sering mengonsumsi makanan yang mengandung bahan pengawet, secara jangka panjang bisa menyebabkan kanker.

“Kanker yang diderita pun berbeda-beda, bergantung pada jenis bahan pengawet dan makanan yang masuk ke dalam tubuh. Kanker yang bisa diderita seperti kanker kulit, kanker payudara, dan lainnya,” tutur dosen jurusan gizi masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB ini. Sementara jangka pendek yang dialami apabila seseorang mengonsumsi makanan yang terpapar bahan pengawet, adalah bisa menimbulkan infeksi atau keracunan yang bisa menyebabkan iritasi kulit, sakit tenggorokan, diare, pernapasan terganggu, sakit kepala atau pusing.

“Oleh karena itu, ada baiknya untuk mengenali makanan-makanan yang mengandung bahan pengawet agar kita lebih waspada terhadap makanan yang dikonsumsi,” pesan dosen yang juga mengajar Program Keahlian Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi.

Eddy mengatakan, untuk mengenali makanan yang mengandung bahan pengawet, untuk bahan pengawet jenis formalin dan boraks bisa dilakukan dengan cara melihat tekstur dari makanan yang sudah tercampur bahan pengawet tersebut, misalnya pada pempek atau bakso, di mana tekstur dari makanan tersebut sangat kenyal.

Mengenali makanan yang sudah tercampur bahan pengawet juga bisa dikenali dari rasa, di mana rasa akhir dari suatu makanan dikatakan Eddy terdapat rasa pahit. Selain itu, makanan yang sudah tercemar akan memiliki tingkat keawetan lebih dari normal, misal pada pempek yang umumnya tahan satu hari, sedangkan pada pempek yang sudah tercampur bahan pengawet, akan lebih lama awetnya, yaitu bisa sampai lima hari.

Makanan yang sudah tercampur bahan pengawet ini dikatakan Eddy bisa dites juga dengan cara diberi kepada binatang. Sebelum binatang menyantap makanan, biasanya binatang mengendusnya terlebih dahulu. Jika makanan yang dicurigai terpapar bahan pengawet, biasanya binatang tersebut tidak mau memakannya, karena binatang sudah tahu bahwa makanan tersebut tercampur sesuatu yang berbahaya.

“Tidak ada kandungan yang bisa menghindari dampak dari bahan pengawet terhadap kesehatan, namun untuk mengurangi dampaknya bisa dengan mengonsumsi antioksidan seperti buah dan sayuran,” pesan Direktur Diploma IPB ini. (fn/dt/ok) www.suaramedia.com

sumber:www.suaramedia.com
baca selanjutnya »»

Rabu, 23 Mei 2012

40 Persen Jajanan Sekolah Mengandung Bahan Berbahaya





BEKASI, KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) masih menemukan adanya jajanan anak di sekolah yang mengandung bahan-bahan tidak aman untuk kesehatan. Tercatat bahwa hampir 40 persen pangan jajanan anak sekolah di seluruh Indonesia mengandung bahan berbahaya seperti boraks, formalin, dan zat pewarna.

Demikian disampaikan oleh Hendri Siswadi, Kepala Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat BPOM, disela-sela acara sosialisasi dan promosi Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK), di SMA Negeri 8 Bekasi, Rabu, (23/5/2012).

"Kita tahu ada beberapa sekolah yang menjual makanan yang mengadung boraks, formalin dan zat pewarna. Tapi dengan gencarnya BPOM melakukan sosialisasi dan pengawasan penurunannya sudah cukup signifikan," katanya.

Untuk menjamin makanan yang dikonsumsi aman, Siswadi mengimbau supaya sekolah-sekolah membentengi diri dengan membuat kantin sekolah sehingga anak-anak tidak jajan sembarangan. Tahun ini, lanjut Siswadi, BPOM akan kembali melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah terkait edukasi mengenai pangan berbahaya.

Siswandi menambahkan, sekolah merupakan lembaga yang paling cocok sebagai sarana
sosialisasi dan edukasi karena interaksi di sekolah sangat tinggi dan sasarannya sangat lengkap, yaitu siswa guru dan kepala sekolah. "Nantinya, akan ada sekolah-sekolah yang kami jadikan mitra," ungkapnya.

Ia menjelaskan fokus pengawasan jajanan anak sekolah akan lebih diutamakan pada tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah-sekolah negeri yang terletak dipinggir-pinggir kota. Alasannya anak SD cenderung lebih mudah tertarik dengan makanan yang berwarna-warni dan terlihat cerah yang keamanannya kurang terjamin.



Kompas.com

baca selanjutnya »»

Selasa, 08 Mei 2012

Membeli emas alias melindungi kekayaan



Tahukah Anda bagaimana cara perusahaan-perusahaan besar melindungi aset bisnisnya? Mereka memiliki cara melindungi aset dengan hedging. Sebagai contoh saja, misal perusahaan tersebut memiliki hutang dalam bentuk valuta asing yang jatuh tempo dalam lima tahun yang akan datang. Maka perusahaan tersebut akan meneken kontrak pembelian valuta asing pada nilai yang disepakati, dengan tanggal realisasi sesuai jatuh tempo hutang. Memang ada biaya yang dikenakan, tapi bagi perusahaan besar tidak jadi masalah. Lebih baik membayar biaya yang besarnya dapat dipastikan, daripada menanggung resiko yang tidak terbatas. Dengan kata lain lebih baik membayar biaya untuk memperoleh nilai kurs yang terjangkau, daripada menghadapi resiko membengkaknya hutang berlipat ganda akibat gejolak nilai tukar.

Untuk kita, masyarakat umum, tentunya agak sulit untuk melakukan hedging seperti yang dilakukan perusahaan besar. Karena tentunya lebih rumit dan akses pun terbatas, dan aset yang dimilikipun tidak selalu terkait dengan nilai dollar. Karena itu, hedging yang bisa dilakukan untuk masyarakat umum yaitu dengan membeli emas atau menabung dalam bentuk emas.

Dalam hal ini emas digunakan sebagai pelindung terhadap nilai dan kekayaan. Dan pada umumnya semakin tinggi inflasi, biasanya akan semakin baik kenaikan harga emas. Dan
semakin orang panik terhadap ketidakpastiaan ekonomi, maka harga emas akan semakin melambung. Akan tetapi berlaku sebaliknya, harga emas akan cenderung konstan bila laju inflasi rendah. Harga emas bahkan cenderung sedikit menurun bila laju inflasi dibawah dua digit dan kurs dollar stabil.

Karena itu, investasi emas sangat cocok dipakai sebagai pelindung nilai kekayaan. Emas nilainya cenderung stabil dan dianggap tidak punya efek inflasi (zero inflation effect). Kalangan konsultan investasi menyebut emas sebagai save heaven. Membeli emas dan menabung dalam emas merupakan aset yang aman dan stabil, sehingga disebut save heaven tersebut.

Selain itu, membeli emas atau investasi di emas berbeda dengan investasi lainnya seperti di saham, reksadana, dll, yang memerlukan perhatian khusus. Sebaliknya, menyimpan emas tidak memerlukan ketrampilan apa-apa. Hanya butuh sedikit biaya untuk menyewa safe deposit box atau Anda simpan ditempat yang aman di rumah.

Sudahkan Anda Membeli Emas dengan tujuan untuk Melindungi Kekayaan Anda?



Sumber : harga-emas




baca selanjutnya »»

Jumat, 27 April 2012

Investasi Dana Pendidikan dengan Emas Logam Mulia



Kontak LM
SMS SANDI 08121586417
PIN 27b3fabd

Oleh : http://bincangemas.blogspot.com/


Untuk Anda yang tidak ingin berinvestasi dengan resiko tinggi dan tidak memerlukan keahlian khusus untuk mengelolanya, Anda dapat berinvestasi dengan logam mulia.

Contoh dana investasi logam mulia

Berikut ini ada sebuah contoh menarik tentang investasi logam mulia yang bisa Anda pertimbangkan untuk inspirasi dalam merencakan pendidikan anak.

Seorang dokter spesialis sebut saja dokter AB, ingin merencanakan dana pendidikan bagi dua anaknya. Keinginannya adalah dengan menyekolahkan kedua anak tersebut dalam pendidikan dokter. Jika saat ini, untuk kuliah di kedokteran memerlukan dana setidaknya Rp 100 juta, maka kemungkinan biaya bagi kedua anaknya setelah mengalami inflasi adalah sebagai berikut.

a)Anak usia 10 tahun, maka dana pendidikan dokter 8 tahun lagi = 100 juta X (15/100)8, maka didapatkan kisaran biaya adalah Rp 305.902.286

b)Anak usia 5 tahun, maka dana pendidikan dokter 13 tahun lag i= 100 jutaX (15/100)13, maka dana yang akan didapatkan adalah Rp 615.278.762

Lalu bagaimana dokter AB, merencanakan dana pendidikan dengan investasi logam mulia? Logam mulia di sini yang dimaksud adalah emas murni.

Jika saat ini dana pendidikan dokter 100 juta, maka itu sama dengan harga 200 gram logam mulia. Contohnya,
jika saat ini harga per gram logam mulia adalah 500 ribu. Jumlah Logam Mulia= 100 juta/ 500 ribu per gram= 200 gram Logam Mulia.

Maka untuk anak pertama, dokter AB perlu menyisihkan 2,4 gram logam mulia per bulan dengan perhitungan 200 gram dibagi 7 tahun = 28,6 gram per tahunnya, sedangkan 28,6 gram dibagi 12 bulan sama dengan 2,4 gram per bulan.

Sedangkan untuk anak kedua maka diperlukan 1,39 per gram setiap bulan dengan perhitungan rumus diatas. Sehingga secara total dokter AB memerlukan 400 gram logam mulia untuk pendidikan kedua anaknya dalam menempuh pendidikan dokter.

Dokter AB dapat mencicil dengan membeli logam mulia per bulannya 3,8 gram. Atau bisa juga dengan membeli Logam Mulia di tempat penjualan emas antam terpercaya dengan uang muka sebesar 15 persen dan dapat dicicil sesua kemampuan.

Misalnya membeli 200 gram untuk anak pertama dapat dicicil dalam jangka 7 tahun, sedangkan untuk anak kedua 200 gram logam mulia dapat diangsur selama 13 tahun.

Nah, mudah sekali menginvestasikan logam mulia untuk dana pendidikan anak Anda, dan yang penting aman dan tidak terkena dampak inflasi.


baca selanjutnya »»

Kamis, 26 April 2012

Inflasi April 0,21 Persen


JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik mencatat inflasi pada bulan April 2012 sebesar 0,21 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender sebesar 1,09 persen. "Inflasi year on year adalah 4,5 persen," sebut Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin, dalam konferensi pers, di Jakarta, Selasa (1/5/2012).

Untuk itu, inflasi inti secara tahunan adalah 4,24 persen. Dari wilayah yang disurvei BPS, yakni dari 66 kota, sebanyak 52 kota mengalami inflasi. Sisanya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang (1,76 persen) dan Manado (1,63 persen). "Dan deflasi tertinggi di Tarakan 0,51 persen dan Kupang 0,3 persen," tambah Suryamin.

Berdasarkan komponen pengeluaran, inflasi tertinggi terjadi pada makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,62 persen. Kedua tertinggi adalah perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar dengan inflasi 0,24 persen pada April 2012.

Menurut komoditasnya, Suryamin menyebutkan ada enam komoditi yang mendorong inflasi yakni
bawang putih, cabai rawit, gula pasir, dan bawang merah. Komoditas-komoditas tersebut mengalami kekurangan pasokan sehingga menyebabkan kenaikan harga. Komoditas lainnya adalah rokok kretek filter dan minyak goreng. "Keenam adalah minyak goreng ini karena ada kenaikan CPO di internasional," tambah dia.

Sementara itu, tambah Suryamin, komoditas yang mendorong deflasi adalah emas perhiasan, beras, telur ayam ras, dan daging ayam ras.




baca selanjutnya »»

Kamis, 02 Februari 2012

Efek Merokok Setelah Olahraga Bisa Lebih Berbahaya




Merry Wahyuningsih

Memang tidak ada manfaat kesehatan yang diperoleh dari merokok. Tapi masih saja banyak orang yang tidak peduli dan terus merokok, meski diselingi dengan gaya hidup sehat seperti berolahraga. Namun tahukah Anda bahwa merokok setelah berolahraga bisa lebih berbahaya.

Banyak orang yang masih merokok meski sudah tahu bahwa merokok bisa membahayakan kesehatan. Rokok memang berbahaya, namun bahayanya akan lebih besar dan sangat berbahaya bagi tubuh bila dilakukan setelah berolahraga.

Berikut beberapa efek negatif yang terjadi bila merokok setelah olahraga, seperti dilansir Livestrong, Jumat (2/2/2012):

1. Jantung
Merokok setelah olahraga bisa membuat tekanan besar pada jantung. Seperti semua organ dan otot yang sehat, jantung membutuhkan oksigen untuk berfungsi dengan baik. Namun, asap rokok menguras oksigen tubuh, menggantikannya dengan karbon dioksida (CO2) yang berbahaya.

Akibatnya, jantung harus memompa lebih keras untuk memasok tubuh dengan oksigen yang dibutuhkan. Nikotin dalam rokok juga bertindak sebagai stimulan, menyebabkan denyut jantung melampaui tingkat yang sudah diproduksi selama olahraga.

2. Paru-paru


Menghirup asap rokok dapat mempersempit saluran udara di paru-paru dan membuatnya lebih sulit untuk bernapas. Asap rokok memicu pembengkakan kronis dari selaput lendir, secara lebih lanjut dapat membatasi saluran udara.

Kandungan tar yang terdapat pada asap rokok dapat melingkupi paru-paru, membuatnya kurang elastis dan mengorbankan kapasitas oksigen. Tar juga menghalangi detoksifikasi paru-paru.

Setelah olahraga, tubuh membutuhkan oksigen sebanyak mungkin untuk pemulihan, yang membuat Anda mempercepat pernapasan dan jantung berdenyut semakin cepat. Tapi dengan merokok dapat mengganggu segalanya, menyusutkan saluran udara dan mengurangi jumlah oksigen dalam darah.

3. Otak
Merokok setelah olahraga meningkatkan jumlah karbon monoksida (CO) ke dalam aliran darah. Gas tersebut dapat memiliki efek serius pada fungsi otak, merampas oksigen yang dibutuhkan otak untuk mempertahankan fungsi yang tepat.

Kadar karbon monoksida meningkat dapat mengganggu persepsi waktu, mengganggu kinerja visual, mengganggu keterampilan motorik dan bahkan menghambat penalaran kognitif. Setelah olahraga, Anda mungkin akan merasa lelah dan kebingungan, sehingga merokok hanya akan meningkatkan kemungkinan efek yang tidak diinginkan.

4. Kelelahan
Dengan mengurangi kadar oksigen serta memperberat jantung dan paru-paru, merokok setelah olahraga dapat berkontribusi pada kelelahan selama pemulihan.

Kelelahan pasca-olahraga dapat melemahkan, sehingga banyak perokok mungkin merasa sulit untuk melakukan olahraga secara rutin, yang akhirnya mengarah pada makin berkurangnya berolahraga dan penurunan kebugaran secara keseluruhan.


(mer/ir)

detikhealth.com



baca selanjutnya »»