Kamis, 15 April 2010

Produk Halal Makin Digemari Kaum Muda Perancis

Share Berbagilah kebaikan dengan mensharing artikel ini melalui FB anda.

Devita Sari

Paris - Pertumbuhan permintaan produk halal oleh kaum muda muslim di Perancis diprediksi akan semakin meningkat. Bukan hanya terhadap makanan halal namun juga minuman bebas alkohol. Apa yang memicu terjadinya integrasi ini?

Meledaknya penjualan bahan pangan halal di Perancis, termasuk minuman bebas alkohol dan hati angsa atau foie gras yang telah disetujui oleh hukum Islam, sebenarnya merupakan dampak yang ditimbulkan oleh kaum muda muslim di negara tersebut.

Dikenal sebagai kaum borjuis - konsumen baru ini berada dibalik maraknya pertumbuhan dan tingginya keuntungan yang diperoleh pasar pangan dan minuman halal. Kekuatan pengeluaran konsumen tersebut diperkirakan sebesar 5.5 miliar euro atau sekitar 7.9 miliar setahun, berdasarkan poling Solis, konsumen berumur dibawah 40 tahun ini mendorong produsen untuk memenuhi permintaan mereka.

Seperti yang dilansir dari muslim.net, menurut Yanis Bouarbi (33) seorang spesialis IT yang membuat website paris-hallal.com, yaitu website yang berisi tentang list restoran halal di Perancis mengatakan bahwa kaum muda muslim di Perancis saat ini sedang menghadapi revolusi sosial kecil.



"Ketika orang tua dan nenek kami datang ke Perancis mereka bekerja keras dengan harapan bisa memberi makan keluarga," ujar Bouarbi yang datang dari Algeria ke Perancis saat berumur 3 tahun. "Namun pada generasi kedua atau ketiga termasuk saya, kami telah belajar bahwa selain ingin memperoleh pekerjaan bagus, banyak uang, kami juga ingin memperoleh keuntungan dari budaya bangsa ini tanpa berkompromi dengan keyakinan atau agama yang kami anut.

"Kami tidak hanya ingin makan kebab murah, kami juga mau mencoba makanan lainnya seperti makanan Jepang, Thai, Italia, Perancis, dll. Seperti sebagian besar masyarakat bangsa ini yang bisa menikmati itu semua tanpa rasa was-was."

Permintaan pasar terhadap produk halal, bertumbuh sekitar 15% per tahun, hal tersebut menarik perhatian produsen makanan raksasa seperti grup supermarket Casino, yang telah meningkatkan persediaan berbagai macam makanan halal – terutama produk daging- untuk 3 tahun.

Jaringan fast food 'Quick' juga telah mendirikan sejumlah outlet halal burger. Pojok toko muslim menjual secara eksklusif produk makanan dan minuman halal di rak-rak mereka, termasuk telur, daging kalkun, sosis halal, dan champagne bebas alcohol seperti Cham’Akak.

Begitu pula dengan foie gras halal yang diperkenalkan di jaringan supermarket sejak dua tahun lalu di akhir bulan Ramadhan, sungguh tak disangka terjual laris dipasaran. “Produk tersebut adalah salah satu produk best seller kami. Kira-kira sekitar 30 foie gras bisa terjual dalam sehari,” ujar Cyril Malinet, manajer Carrefour supermarket.

Annick Fettani, kepala Bienfaits de France, yang khusus menangani produk bebek halal juga mengatakan: “Selama ini kami harus berjuang untuk menjual foie gras tetapi sekarang semua orang ingin membelinya.”

Bouarbi percaya bahwa meledaknya permintaan akan produk halal tersebut dipicu oleh kaum muda muslim yang memiliki uang. Kini websitenya sudah memiliki sekitar 400 list restoran halal di Paris dan sekitarnya, dan ia berencana untuk memperluasnya hingga ke berbagai wilayah Perancis lainnya.

Seperti halnya Bouarbi, sekitar 5 juta orang kelompok muslim yang terdiri dari kaum muda di Perancis juga merasa keberatan dan tidak sepedapat mengenai identitas nasional dan ancaman dari kebijakan Nicolas Sarkozy – dimana pemerintah pusat melarang burga yang diyakini turut mempengaruhi kekuatan perekonomian negara. Seperti yang pernah disebutkan salah satu website Perancis, halal adalah ‘bisnis yang sangat menguntungkan’ untuk perusahan-perusahaan di Perancis.

( dev / Odi )

detik.com


.::Artikel Menarik Lainnya::.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar